Berlaku Dua Mata Uang Rupiah dan Kina di Pasar Skouw Perbatasan Papua-PNG

oleh -
oleh

PAPUA, mitrasulawesi.id – Gerakan cinta Rupiah bantu disosialisasikan Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH, kepada seluruh komponen masyarakat di perbatasan Papua-PNG.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han)., di Kabupaten Keerom, Papua, Senin (12/8/2019).

Diungkapkan Dansatgas, himbauan penggunaan mata uang Rupiah di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, bersama stakeholder dalam rangka menggalakkan penggunaan rupiah di perbatasan, pada Minggu (10/8/2019).

“Pokok pembahasan dalam rapat ini adalah membatasi dan mengontrol peredaran mata uang PNG (Kina) di pasar Skouw,” ujarnya.

Baca Juga:  PSBB Akan Berlaku, DPRD Pastikan Bantuan Ada di Kecamatan

Lebih lanjut dikatakan, sesuai dengan UU No. 7 Tahun 2011, guna mewujudkan peredaran uang Rupiah di perbatasan ada beberapa cara yang akan diambil oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua.

“Diantaranya apabila pasar baru sudah diresmikan, maka alat pembayaran yang berlaku hanya menggunakan mata uang Rupiah. Selain itu akan dilakukan sosialisasi kepada pedagang dan warga PNG yang berbelanja di wilayah pasar, serta akan dibangun money charger yang dapat digunakan warga PNG untuk menukarkan Kina ke Rupiah,” jelas Erwin Iswari.

Dijelaskan pula, selama ini peredaran mata uang di pasar Skouw berlaku dua mata uang yaitu Rupiah dan Kina.

Baca Juga:  Aktifis Pemerhati Selayar Pertanyakan Legalitas Pengangkatan Barang Antik di Tile Tile

“Pasar Skouw, saat hari pasar banyak dikunjungi oleh warga PNG yang berbelanja dengan menggunakan uang Kina, sehingga peredaran mata uang Kina lebih besar daripada Rupiah. Kita berharap dengan adanya pertemuan ini, sosialisasi penggunaan mata uang Rupiah disampaikan kepada warga,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga, mengatakan, untuk menarik kecintaan warga kepada Rupiah, pihaknya akan menambah ATM dan membentuk Satgaswal yang akan mengawasi peredaran rupiah.

Baca Juga:  Kapten Inf Budiyanto Berharap Penyuluran BLT Desa Tepat Sasaran

“Ke depan kami akan menambah gerai-gerai ATM, sehingga warga PNG wajib menukarkan mata uang Kina ke Rupiah,” tuturnya.

Selain itu jelasnya, Bank Indonesia akan membentuk Satgaswal yang mengawasi penggunaan mata uang Rupiah dan mata uang Kina di perbatasan.

“Tim ini akan mengawasi secara kontiniu, sehingga dapat menekan angka peredaran mata uang Kina di wilayah perbatasan,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Administrasi PLBN, Kepala Pos Pengawasan Bea Cukai, Kapospol Skouw dan perwakilan pedagang pasar Skouw. (BD)

Tinggalkan Balasan