Gowa,Mitrasulawesi.id—Peningkatan hasil pertanian di wilayah Kabupaten Gowa menjadi daya tarik bagi DPRD Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara, untuk dipelajari.
Hal inilah yang melatarbelakangi, dilakukannya study banding oleh Anggota DPRD Kabupaten Pulau Talibu ke Kabupaten Gowa. Rombongan ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Pulau Taliabu, Moh Nur Hasi, kemudian di terima langsung oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Gowa H. Muchlis di Baruga Tinggimae, Kompleks Rumah Jabatan Bupati Gowa, Sungguminasa, Kamis (5/9).
Ia mengatakan, maksud dan tujuan dilakukannya study banding di kota berjuluk Butta Bersejarah ini yakni, perihal irigasi pertanian yang dikelola pemerintah Kabupaten Gowa hingga saat ini.
“Jadi kedatangan kami ingin melakukan sharing, sekaligus berdiskusi masalah irigasi pertanian yang ada di Gowa, sehingga pertanian-pertanian di wilayah kami hasilnya juga dapat meningkat,” ujarnya.
Ia pun meminta agar para SKPD terkait dapat memberi acuan dan masukan terkait kiat-kiat yang dilakukan untuk mendorong hal tersebut. Apalagi di Pulau Taliabu ini masih di kenal sebagai daerah yang sangat minim infrastruktur.
“Daerah kami ini sangat minim infrastruktur, sehingga daerah kami masih perlu pembinaan. Olehnya itu, Kabupaten Gowa ini yang kami jadikan acuan agar kemudian dapat kami sosialisasikan disana,” tuturnya.
Sekadar diketahui, Kabupaten Pulau Taliabu adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Pulau Taliabu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula yang luasnya 15.078,05 km².
“Jadi kabupaten kami ini hanya mempunyai 8 kecamatan dan 71 kelurahan yang bisa di bilang kabupaten kami ini masih kecil dan baru berumur sekitar 5 tahun,” tutur Nur Hasi.
Sementara, H Muchlis mengucapkan terimakasih dan selamat datang kepada rombongan, yang telah mempercayakan Kabupaten Gowa sebagai tempat study bandingnya.
Lanjutnya, terkait projek irigasi yang ada di Gowa, ia menjelaskan bahwa Kabupaten Gowa sedang dilakukan pembangunan bendungan berskala nasional untuk semakin memaksimalkan saluran irigasi yang tujuannya tentu untuk mendorong peningkatan hasil-hasil pertanian.
Ada tiga bendungan yang direncanakan, akan dilakukan dan telah dibangun di wilayah Gowa, yaitu Bendungan Karangloe, yang sudah memasuki tahap akhir dan sekarang ini tersisa 14 hektar irigasinya yang diperuntukkan bagi Kabupaten Jeneponto. Pembangunan bendungan Pammukulu yang diperuntukkan bagi masyarakat Kabupaten Takalar, dan Bendungan Jennelata yang posisinya berdampingan Bendungan Bili-bili.
“Bendungan ini khusus mengaliri daerah yang ada di Gowa dan masuk kategori proyek strategis nasional,” jelasnya.
Untuk di bidang pertanian, Pemkab Gowa secara berskala memberikan bantuan bibit dan pupuk bagi para kelompok petani. Atas komitmen ini hasil produksi padi di Kabupaten Gowa selalu melampaui target nasional.
“Setiap tahun kami sering mendapat penghargaan dari pemerintah pusat karna kami selalu memenuhi kewajiban dalam menjaga stok pangan nasional,” terangnya.
Tak hanya itu, mantan Kepala Bappeda ini juga membeberkan, bahwa Kabupaten Gowa memiliki program-program unggulan, yang mungkin bisa di terapkan di Pulau Taliabu.
“Kami telah memenuhi stuktur kelembagaan yang mana komisi irigasi yang menentukan jadwal tanam benih dan jadwal buka tutup air, serta memiliki lembaga Induk Petani Pemakai Air (IP3A) dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A),” tambahnya.
Sekadar diketahui Kabupaten Gowa, memiliki luas wilayah 1.883,33 kilo meter persegi atau 3,01 persen dari wilayah daratan Provinsi Sulsel dengan jumlah penduduk 754.220 jiwa. Secara geografis Kabupaten Gowa terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi, di mana wilayah administrasi, terdiri dari 18 kecamatan, 121 desa dan 46 kelurahan, serta 675 dusun/lingkungan.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Gowa, Sugeng Priyono. (Ube/WD)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.