Ricuh, Mahasiswa Palopo Dilarikan ke RS

oleh -
Aksi demonstrasi yang terjadi di kota Palopo, dan beberapa mahasiswa terbaring akibat bentrok dengan polisi.

Palopo, mitrasulawesi.id– Aksi demonstrasi ribuan mahasiswa yang terjadi di kota Palopo, berlangsung ricuh hal ini diakibatkan beberapa demonstran harus di bawa ke Rumah Sakit.

Berawal saat gabungan dari berbagai kampus di kota Palopo melakukan aksi di kantor DPRD, Jl Andi Baso Rahim, Kecamatan Wara, Kota Palopo. Dihadang ratusan Polisi dan Satpol PP yang berada di depan kantor Dewan Perwakilan rakyat, Selasa 24/9.

Menurut Ilham yang juga Wakil Jendral Lapangan (Wajenlap) meyebutkan bahwa, saat aksi bentrok beberapa ledakan pun berbunyi.

Baca Juga:  Ini Alasan Ketua DMI Larang Berkampaye di Masjid Tapi Bisa Sosialisai Politik

” Ada beberapa rekan kami yang terbaring karena luka akibat tindakan agresif para polosi dan kami sempat mendengar beberapa letusan yang terdengar di kerumunan massa,” ungkap Ilham.

Ilham pun meyampikan bahwa insiden berawal di depan pintu DPRD, yang tertutup, sehingga pihak kepolisian datang menghadap massa aksi yang ingin memasuki ke kantor DPRD, saling dorong pun tidak terhindarkan, dan ratusan mahasiswa di kejar oleh aparat kepolisian.

” Awalnya kami mendapat informasi bahwa ada teman mahasiswa yang di sandera, sehingga teman-teman semua minta mahasiswa yang disandra dikembalikan, tetapi pihak polisi menolak, dan terus meyiram gas air mata,” tuturnya.

Baca Juga:  LM.Ryfains Tuani: Saya Akan Polisikan Ketua DPC PDIP Kabupaten Muna

Bukan hanya itu pihak kepolisian berusaha menenangkan massa aksi dengan minta damai dan meminta perwakilan mahasiswa untuk berdiskusi.

” Pihak polisi awalnya meyampaikan sampai kapan kita mau begini trus, dan meminta 5 orang mahasiswa masuk di dalam untuk melihat jika memang tidak ada mahasiswa yang di sandra, tetapi mahasiswa tidak percaya, dan ada satu orang entah anak kampus mana yang mengaku dia yang tadi di sandera, dan pas di tarik mau di minta keterangannya dia langsung lari, dan terjadilah kejar kejaran,” paparnya kepada media.

Baca Juga:  Tripika Biringkanaya Kompak Pantau Posko Covid-19, Hingga Menjelang Buka Puasa

Akibat insiden kericuhan, beberapa mahasiswa IAIN bernama Erik, yang juga mantan ketua HAM Luwu Timur, terbaring di RS dengan luka di kepala. Hal yang sama di rasakan salah satu mahasiswa Unismuh yang di angkat puluhan rekannya, yang mengalami luka di bagian mata.

Laporan: As
Editor: WD

Tinggalkan Balasan