HIPMI PT Gelar Dialog Sumpah Pemuda, Arqam Kritik Politik Indonesia

oleh -
oleh
Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) menggelar dialog Sumpah Pemuda yang digelar Sekertariat HIPMI Jl. Faizal Kelurahan Bantabantaeng Kecamatan Rappocini Makassar.

Makassar, mitrasulawesi.id– Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) menggelar dialog Sumpah Pemuda yang digelar Sekertariat HIPMI Jl. Faizal Kelurahan Bantabantaeng Kecamatan Rappocini Makassar.

Dalam Dialog kepemudaan yang di hadiri Arqam Azikin, (Pengamat Politik dan Kebangsaan), Rizal Jamal (Konten Kreatif), Rizal Madani (Ketua TDA Pare-pare) dan Herman Haizer (Ketua HIPMI Sulsel), dan Arianto Burhan Makka (Ketua Garda Nusantara Sulsel).

Baca Juga:  Terima Kunjungan LAN, Camat Tallo Paparkan Pemenuhan Pangan dan Ternak Budidaya

Kegiatan ini di hadiri peserta dari berbagai kampus, membuat suasana dialog semakin menarik. Menurut Rizal Jamal yang juga salah satu narasumber menganggap bahwa kondisi zaman ini berbeda dengan zaman dulu.

” Saat ini sudah memasuki era 4.0 yang di nominasi program digital, sehingga sangat berbeda di zaman dulu pada saat penjajahan,” tutur Jamal.

Bukan hanya itu Arqam Azikin, yang juga Dosen di salah satu kumpus di Makassar. Arqam menggap kondisi saat harus ada perubahan salah satunya kondisi politik yang ada di Makassar.

Baca Juga:  Camat Ujung Pandang Menghadiri Pengukuhan “Pakandatto”, Ini Harapannya

” Jika dari pandangan saya, saat ini kondisi Politik ini harus kembali ke UU 1945, yang berada di sila ke 4 bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat (nilai demokrasi) dengan melalui demokrasi tidak langsung (adanya lembaga perwakilan),” tuturnya di hadapan para peserta Dialog.

Baca Juga:  Mengenang Syeikh Yusuf Makassari di Afrika Selatan

Arqam pun merasa bangga kepada HIPMI Sulsel yang terus intens meyebar virus wirausaha di tengah kaum milenial.

” HIPMI PT Sulsel, saat ini memang sangat aktif dalam kegiatan sosialisasi kewirausahaan dan inilah yang dibutuhkan Indonesia saat ini, karena saat ini kita kekurangan pengusaha,” katanya.(ah/Hk)

Tinggalkan Balasan