Dampak Covid-19, Pinjam Beras Se Liter, Kasat Reskrim Polres Polman Bersama Jurnalis Turun Berbagi

oleh -
oleh

Polman.Sulbar.Mitrasulawesi.id–Jamaiyah (65), ibu usia lanjut hidup bersama suaminya yang telah renta dan daya pendengarannya mulai berkurang beralamat jln Mesjid Jami Tanro kel.Polewali ,terpaksa harus meminjam beras 1 liter ketetangganya Abd Rahman Yunus berprofesi sebagai LSM Apkan

Jamaiya pedagang kecil sapu lidi yang biasa menjajakan sapu lidi miliknya dipasar tak satupun laris , sehari-harinya hanya bisa menjual sapu lidi dimana bahan bakunya pun hanya meminta daun nyiur kelapa kepada warga yang kebetulan memanen buah kelapanya .

Kerumitan hidup yang dihadapi Jamaiyah merupakan salah satu contoh dampak Pandemik Cocid-19 , himbauan pemerintah dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara Sosial Distancing ( jaga jarak ) dan berdiam di rumah, berdampak merosotnya ekonomi penghasilan masyarakat .mengakibatkan pupus habis pendapatan per hari,

Berdiam d rumah dan jaga jarak , cara mengurangi aktifitas pergelokan sosial di masyarakat , imbas ini sangat dirasakan masyarakat yang bekerja serabutan , pengayuh becak dan pedagang kecil , seperti Jamaiyah

Hal yang sama juga dirasakan oleh Hasmira ( 42) penjual maianan anak dipinggir pantai bahari harus menghadapi kegetiran hidup bersama suami yang kerja sebagai buruh kasar dan ke tiga anaknya hidup dengan kondisi rumah hampir lapuk dan roboh, sejak Covid-19 mewabah ekonomi rumah tangganya memgalami kemerosotan terlebih hasil jualan mainannya hanya menghasilkan 9 ribu rupiah itupun jika ada yang membeli.

Baca Juga:  Sambut Pergantian Tahun, Hotel Four Points Makassar Turun Harga

Kasat Reskrim Polres Polman Akp Syaiful Isnaeni bersama Jurnalis , merasa Inpati secara Ikhlas berbagi Asih dengan membagikan sembako berupa Beras , Susu , Telur , Minyak ,Gula Pasir , Indomie dan Terigu ,kepada Jamaiyah dan Hasmira, hal tersebut dilakukan setelah mendengar informasi dari media dan LSM .Jumat 10 April

Jamaiyah saat disambangi oleh Kasat Reskrim dan Jurnalis sangat bahagia menerima tali Asih , nampak terlihat rumah tempat tinggal Jamaiyah dinding rumahnya mulai lapuk dan hampir roboh amat sangat perlu uluran tangan pemerintah .

Usai memberikan tali Asih kepada Jamaiyah , Akp Syaiful Isnaeni bersama media didampingi ketua LSM Apkan Rahman Yunus lanjut memyambangi Hasmirah dikediamannya di Jalan Mammi desa Mammi kec Polewali , Hasmira yang tidak menyangka akan mendapatkan tali Asih berupa sembako dari kasat Reskrim Polres Polman Akp .Syaiful Isnaeni bersama media , dengan suara tetbata – bata , mata berkaca -kaca ,mengucapkan terimah kasih sambil melap tetesan bening air matanya,

Baca Juga:  Pj Wali Kota Satukan Indonesia dengan Deklarasi Damai

” Terimah kasih Pak , saya , suami dan anak saya dibantu sembako , kami tidak memiliki harapan selain dari pemerintah untuk membantu masyarakat kecil seperti kami , penghasilan hanya 9 ribu itupun jika ada yang membeli jualan kami, mainan anak-anak. Ini sangat kami rasakan semenjak wabah Corona muncul , ekonomi kami orang tidak mampu tidak bisa memenuhi kehidupan sehari-hari , buat makan saja kami sudah amat susah selain bapak belum pernah ada bantuan pemerintah turun sejak munculnya wabah Corona, Ucap Hasmirah terbata-bata sambil meneteskan air mata.

Kasat Reskrim Polres Polman , usai berbagi Asih dalam bincang santai dengan media mengatakan Kita ini mahluk Allah yang harus bisa berbagi kepada yang membutuhkan uluran tangan , terlebih sejak mewabahnya Corona , berdampak terhadap ekonomi amat sangat dirasakan terlebih sejak himbauan pemerintah demi kebaikan kita bersama harus dipenuhi guna memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara jaga jarak , berdiam dirumah , guna mengurangi pergolakan manusia, semoga yang dilakukan berkah dan Pandemik ini segera berakhir . Ucap dan Doa Satiful Isnaeni.

Baca Juga:  Sosialisai Edukasi Protokol kesehatan, Pangdam XVIII/Kasuari Ingatkan Ayo Pakai Masker

Sementara Ketua Jurnalis Online Indonesia ( JOIN) DPW Sulbar Wahyuni mengatakan Melihat kondisi kehidupan Jamaiya dan Hasmirah , meruoakan contoh dari sekian masyarakat yang kehilangan penghasilan hari-harinya , Pemerintah Provinsi dan Kabupaten harusnya menyiapkan kebijakan bantuan sosial untuk menyokong sektor informal dan pekerja harian, serta memberi stimulus bagi usaha kecil, mikro dan menengah.Sehingga para pekerja informal, buruh harian, semuanya bisa memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari karena penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang sebagai imbas dari penerapan status tanggap darurat yang membatasi aktivitas warga, pemerintah harus bisa memberikan solusi dan menangani dampak Covid -19 , bukan hanya memberikan himbauan pemutusan mata rantai Covid-19.

Tinggalkan Balasan