Polisi Bubarkan Massa HMI dan PMII di Jeneponto

oleh -

Jeneponto,Mitras Mitrasulawesi.id– Puluhan Mahasiswa tergabung dalam dua organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bersama dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jeneponto menggelar aksi di persimpangan Jalan poros Jeneponto Bantaeng samping Mapolres Jeneponto mendapat tindakan anarkis Polisi, Kamis (02/07/20).

Aksi damai tersebut digelar dengan seruan Indonesia Darurat Demokrasi, dengan pernyataan sikap yang dibuat oleh peserta aksi didasari atas rangkaian peristiwa yang dialami oleh mahasiswa yang selalu dibubarkan, dipukuli sesekali tiap melakukan aksi damai.

Baca Juga:  Sidrap Dilanda Banjir, Istri Polisi Naik Perahu Sambil Berbagi Sembako

Tak hanya itu, puluhan mahasiswa juga mendasari aksinya atas ketidak transparansinya pemerintah khususnya Pemerintah kabupaten Jeneponto terkait anggaran Covid-19, dan juga terkait persoalan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

Ketua umum HMI Cabang Jeneponto Amrullah Serang mengatakan, aksi ini adalah murni solidaritas antar mahasiswa, yang meminta aparat kepolisian agar tidak melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa jika melakukan aksi damai sebagaimana yang terjadi sebelumnya di Kabupaten Pemengkasan pada tanggal 25 Juni 2020.

Baca Juga:  Lorong Hidroponik Menjadi Target Pj Walikota Bertandang ke Rappocini

“Aksi ini murni karena solidaritas kami untuk meminta aparat kepolisian agar tidak bertindak represif kepada peserta aksi damai, dan selain itu aksi ini juga didasari atas tidak transparannya pemerintah kabupaten Jeneponto terkait anggaran Covid-19 dan juga RUU HIP yang dapat mengganggu keutuhan dan kesatuan NKRI,” kata Amrullah.

Aksi damai yang dilakukan oleh kedua organisasi Mahasiswa ini tidak berjalan mulus sebagaimana yang diharapkan, Dari pantauan media terjadi insiden antar peserta aksi dengan aparat kepolisian yang membuat salah seorang peserta aksi dari PMII diamankan oleh aparat kepolisian Polres Jeneponto.

Baca Juga:  Sambut Hari Kasih Sayang, Kadispora Makassar : Jangan Terlalu Berlebihan

Amrullah menjelaskan bentrok yang terjadi antara peserta aksi dengan aparat kepolisian, dipicu aparat kepolisian yang melakukan kekerasan.

“Aparat kepolisian menendang dan melakukan pelarangan pembakaran ban, kepada peserta aksi sementara yang kita ketahui bersama itu adalah bentuk aspirasi,”cetusnya.(rls/tim)

Tinggalkan Balasan