Catatan Hati Seorang Anak : “The Wonderland Father”

oleh -

Mitrasulawesi.id– Ayah saya adalah sosok yang penuh kasih sayang pada anak-anaknya. Ia selalu berusaha memenuhi kebutuhan kami anak-anaknya (Dea Ambarwati Kusuma,Ria Atmaranti Kusuma, Safwan Ariyadi Kusuma dan Farhan Alfarizi Kusuma) dan putri pertama saya yang juga cucu ayah Zakira Talita Delafarsyah dr.Mulafarsyah yang sejurus dengan pendidikan.

Karena itu, apapun yang kami dambakan selagi masuk akal dikabulkannya,walaupun Ayah dalam keadaan sulit, ia berusaha memberikan kebahagiaan serta kasih sayang kepada kami. Selain ayah sosok yang sangat ramah pada semua orang mulai dari kalangan atas maupun kalangan bawah, ia juga pantang menyerah terutama menyadarkan semua orang agar rajin membaca.Kami bersyukur karena boleh dibilang keluarga yang hobi membaca.

Baca Juga:  PMII Bone Minta Bupati Bone Pulangkan Warga Bugis di Wamena

Di usianya yang ke-50 tahun, 14 Oktober 2020, kami anak-anaknya menuliskan catatan anak untuk sang ayah yang kami kagumi, hormati dan sayangi.Di rumah kami penuh dengan berbagai macam buku-buku bacaan.

Sekalipun tak pernah menyerah karena mungkin melalui membaca dan berusaha bisa menjadi orang, di mata kami seperti sekarang ini. Selain itu Ayah tak pernah menanggalkan shalat lima kali sehari plus shalat tahajud setiap malam.

Karena itu, kalau ada orang menilai bahwa apa yang direngkuh Ayah selama ini dengan tanpa kerja keras dan tetesan keringat agaknya cukup naif. Sebab semua itu karena tetesan keringat dan perjuangan keras yang menempa ayah sejak kecil hingga sekarang.

Baca Juga:  Bersama Kanit Intel Polsek Banjarsari, Babinsa Mangkubumen Silahturahmi Ke Ponpes Al-Islam Gumuk

Ia terus bekerja keras sembari berdoa buat keluarga yang dicintainya. Dengan perjuangannya yang tak mengenal lelah, Ayah juga sangat mencintai iIbundanya almarhumah Hj.Baeduri Imim.

Bagi Ayah Ibunya adalah segala-galanya karena itu, ia selalu berusaha menjaga dan memelihara kasih sayang padanya. Tak heran, karena sejak masa kanak-kanak Ayah mengalami hidup diatas ekonomi yang kurang beruntung.

Dengan kondisi seperti itulah, membuat ayah berjuang keras agar dapat bersekolah dengan berdagang dari pasar ke pasar seusai sekolah. Dari hasil keringat dan penghasilannya, Ayah kemudian membiayai sekolahnya.

Namun, kami bangga pada Ayah karena walaupun dibalik keterbatasan ekonomi,namun semua itu tak menjadi hambatan Ayah berhenti berusaha meraih cita-cita.

Baca Juga:  Demi Memenangkan Pilkada Serentak, NasDem Sulsel Gelar Konsolidasi

Syahdan, ayah sangat tegas dan kukuh terhadap pendiriannya jika ia telah mengatakan sesuatu,maka hal itu harus dilakukan. Tak ada kata tidak dalam kamus hidupnya. Ayah juga penyabar dan gigih dalam menekuni profesinya sebagai penulis, pengusaha buku dan motivator minat baca nasional.

Kami bangga pada ayah yang selalu menanamkan kemandirian, keteguhan hidup dan kerja keras dalam mengarungi hidup ini. The Wonderland Father, aku bangga sebagai anak-anak dari Bachtiar Adnan Kusuma.

Penulis:Dea Ambarwati Kusuma, adalah dokter muda, alumni FK Unhas).

Tinggalkan Balasan