KPS Bukit Tamalate Bersihkan Situs Sejarah, Plt Kadisparbud Apresiasi 

oleh -

Gowa,Mitrasulawesi.id– Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) kabupaten Gowa meninjau langsung situs yang berada di tengah perbatasan Makassar dan kabupaten Gowa.

Ratnawati (Plt Kadis) didampingi Kasie Promosi Nurdianti meninjau dan turut kerja bakti bersama Komunitas Pemerhati Sejarah (KPS) Bukit Tamalate, membersihkan situs sejarah Bungung Bissua, Bungung Lompoa dan Tellu Peccoe (Batu Tallua’) Ahad,23/08/20.

Besar harapan Arif Wangsa yang juga Pengurus Komunitas Pemerhati Sejarah (KPS) Bukit Tamalate mengharap Pemerintah dapat berperan andil dalam pelestarian situs sejarah yang ada di Katangka dan Kale Gowa.

Baca Juga:  Ismail Bachtiar Apresiasi Pemuda di Kancah Politik

“Kiranya situs sejarah yang ada di kelurahan Katangka dan Kale Gowa mendapat perhatian dari pemerintah untuk pemeliharaan dan pelestarian,” salut Aktivis Mahasiswa ini.

Nama besar kerajaan Gowa terus menjelma menjadi sebuah cerita yang tak pernah sirna di makan zaman, walaupun ratusan tahun menjadi saksi kebesaran Eks Istana Tamalate di Katangka dan kalegowa tetapi terus memberi pengetahuan dan pengalaman buat anak cucu masyarakat Gowa.

Baca Juga:  Benarkah Tidak ada Titipan Calon Anggota Polri 2020? Ini Penjelasan Karo SDM Polda Sulsel

“Tepat di 4 Muharram 1442 bertepatan dengan 23 Agustus 2020, kami dari komunitas Pemerhati Sejarah (KPS) Bukit Tamalate melakukan pembersihan di situs sejarah Bungung Lompoa dan Bungung Bissua yang berada di kawasan Istana Tamalate, yang juga menjadi peninggalan Dunia,” cetusnya.

Sementara itu pihak pemerintah Kabupaten Gowa, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh KPS Bukit Tamalate yakni mengadakan kerja bakti membersihkan situs-situs sejarah yang ada di sekitar wilayah Katangka.

Baca Juga:  Peringati HUT ke-71, Polwan Bantaeng Adakan Pemeriksaan Kesehatan

Pihak Disparbud juga mengharapkan agar partisipasi dan kerjasama masyarakat dan pemerintah dalam memelihara dan melestarikan kekayaan tradisi.

” Sejarah dan budaya yang ada di Kabupaten Gowa bisa terus kembangkan, khusunya teman teman di Komunitas Pemerhati Sejarah (KPS) Bukit Tamalate,” tutupnya.(rls/tim)

Tinggalkan Balasan