Dihadapan Para Tokoh Agama, Pangdam XVIII/Kasuari : Mari Menjaga Perdamaian, Persatuan dan Kesatuan di Tanah Papua

oleh -
oleh

Manokwari, mitrasulawesi.id – Sebanyak 14 orang Pendeta dan Pastor dari berbagai daerah di wilayah Provinsi Papua Barat (seperti Manokwari, Sorong, Sorong Selatan/Sorsel, Raja Ampat, dan lainnya) hadir dalam acara Komsos (Komunikasi Sosial). Pangdam XVIII/Kasuari bersama para Tokoh Agama Kristen Protestan dan Katolik yang berada di Provinsi Papua Barat, Jumat (8/1/2021) di Lobi Utama Makodam XVIII/Kasuari, Trikora Arfai 1, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Kegiatan ini digelar sebelum para Tokoh Agama Kristen Protestan dan Katolik Papua Barat ini bersama Gubernur Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari, Wakapolda Papua Barat, Kabinda Papua Barat, Irdam, Kapoksahli Pangdam, dan Danrem 181/PVT mengikuti acara Komsos dan video conference (vicon) Panglima TNI dan Kapolri bersama para Tokoh Agama se Provinsi Papua dan Papua Barat yang berlangsung di Jayapura, Papua.

“Mari kita membangun Papua ini, kita siapkan masa depan yang lebih baik. Jadi, saya titip kepada Bapak Ibu sekalian, mari kita ajak anak-anak kita, umat kita untuk terus membangun. Sebagai kuncinya adalah mari kita perkuat instrumen pencegahan konflik ini. Semua itu adalah seni Bapak Ibu masing-masing. Dari bawah, Bapak Ibu sekalian di daerah, bisa berkoordinasi dengan Dandim atau Danrem yang ada di wilayah, lalu sampaikan tentang doktrin-doktrin Pancasila yang kita miliki sebagai alat perekat bangsa ini. Selanjutnya yang paling penting adalah komitmen dan tekad yang keras kita semua bahwa kita ingin membangun Papua Barat ini. Puji Tuhan, saya diberikan anugerah dan kepercayaan berupa jabatan sebagai Panglima Kodam XVIII/Kasuari. Saya ingin membangun satuan ini dengan baik dan saya yakin dengan kebulatan tekad dan perjuangan, Tuhan akan mengetahui dan memberikan kemudahan serta keberhasilan,” ungkap Pangdam diawal sambutannya.

Baca Juga:  Harkodia 2023, Kajari Selayar Berikan Materi Persiapan Penyusunan LK KPPN

“Saya juga titip kepada kita semua, mari kita tetap salalu menjaga perdamaian, persatuan dan kesatuan di tanah Papua Barat ini. Semua yang kita lakukan ini adalah salah satu bentuk kemanunggalan TNI dan Rakyat,” kata Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han)

Lebih lanjut dikatakan Pangdam, saat ini kehidupan beragama di Provinsi Papua Barat dalam keadaan kondusif dan semua itu tidak terlepas dari peran tokoh agama, diantaranya para Pendeta dan Pastor, sehingga kerukunan beragama di tanah Papua Barat tetap terjaga.

“Kemarin pada saat acara FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama), Bapak Gubernur menyampaikan bahwa kerukunan beragama terbaik itu di tanah Papua Barat ini, yang dilihat dari indikator toleransi, kesetaraan, dan kerjasamanya. Di sini tidak ada yang melarang untuk membangun masjid. Jadi toleransi di sini luar biasa, dengan menerima orang datang di sini dan tidak ada konflik agama. Kami sampaikan apresiasi kepada Bapak dan Ibu sekalian atas kepemimpinannya selama menjadi pemuka dan tokoh agama,” ucapnya.

Dirinya yakin, tokoh agama sebagai pemimpin umat beragama memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dan mulia untuk membawa umatnya agar melakukan kewajiban (ibadah), meningkatkan keimanan dan pengetahuannya sehingga mereka memiliki karakter dan perilaku yang baik. Selanjutnya sebagai seorang pemimpin, mampu memberikan kesejahteraan, yang bukan berarti uang tetapi adalah bagaimana saat umat keluar dari tempat ibadah Gereja, Pura atau Masjid menghasilkan suasana kebatinan yang baik, tenang, tenteram karena santiaji yang disampaikan membuat umat menjadi damai.

Baca Juga:  Apel Pagi, Camat Biringkanaya : Implementasikan ASN BerAKHLAK

“Jadi saya berharap kepada para Bapak Ibu Pendeta dan Pastor, mari kita dorong pembangunan di tanah Papua Barat ini. Berikan pemahaman yang benar kepada warga masyarakat yang masih menolak adanya pembangunan, karena pada hakekatnya mereka tidak mau maju, tidak mau anak cucu kita menjadi lebih baik,” jelas Pangdam XVIII/Kasuari.

Negara ini merupakan negara yang heterogen namun masih bijak dalam keutuhan berbangsa dan bernegara karena ada Pancasila, dimana kita berketuhanan, berkemanusiaan, dan menghormati satu dengan yang lain, juga punya rasa persatuan. Ada kekurangan ada musibah, bencana, kita saling membantu.

“Saya sering sampaikan kepada seluruh Prajurit Kodam XVIII/Kasuari agar keberadaan Kodam ini harus bisa menjadi solusi bagi warga masyarakat,” ujar Mayjen I Nyoman Cantiasa.

Di bagian lain, Jenderal bintang dua ini berharap para Pendeta dan Pastor juga harus bisa menyiapkan para generasi muda (yang berminat atau terpanggil jiwanya menjadi Pendeta dan Pastor) untuk menjadi pendeta-pendeta ataupun pastor-pastor yang brilliant, yang benar-benar bisa memberikan khotbah yang membangun dan memberikan semangat.

“Karena Indonesia ini sensitif dengan yang namanya konflik, karena negara kita ini adalah negara yang beragam banyak perbedaan suku, agama, ras, golongan, jadi mudah sekali untuk diadu domba, juga karena adanya politik identitas yang terlalu berlebihan,” ucapnya.

Baca Juga:  Danpaspampres Angkat Bicara Usai Anggotanya Dihadang Petugas PPKM Darurat

Terkait dengan masalah ekonomi, lanjutnya, sebagai salah satu contoh apabila krisis kesehatan yang saat terjadi jika terus berlanjut, maka akan mengakibatkan krisis ekonomi dan akan menimbulkan kerawanan berupa conflict by design, dimana banyak media sosial yang menyebarkan berita Hoaks (berita kebohongan).

“Oleh karena itu, saya mengingatkan kepada para Pendeta dan para Pastor, tolong mari kita luruskan anak-anak kita. Umat kita jangan sampai termakan oleh media sosial yang menyebarkan berita-berita hoaks, yang bisa mengakibatkan terjadinya konflik diantara warga masyarakat,” kata Pangdam.

Terkait hal itu, Kodam XVIII/Kasuari siap untuk melaksanakan kerja sama, baik dengan tokoh agama maupun tokoh masyarakat dan tokoh adat yang ada di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat. Salah satunya adalah kesiapan satuan jajaran Kodam XVIII/Kasuari dalam memberikan dukungan untuk kegiatan keagamaan berupa peringatan masuknya injil ke tanah Papua Barat, yang diselenggarakan setiap tanggal 5 Februari.

“Kodam XVIII/Kasuari juga telah menunjukkan kepedulian dan sumbangsihnya untuk masyarakat Provinsi Papua Barat selama 1 bulan penuh pada bulan Desember 2020 yang lalu, dengan menggelar program berupa kegiatan Bulan Kasih Papua Barat antara lain melaksanakan kegiatan pembagian sembako gratis ke warga masyarakat dan umat kristiani di gereja-gereja, sinterklas kasuari, penanganan protokol kesehatan berupa rapid tes secara gratis, pembagian masker dan hand sanitizer, penyemprotan disinfektan di tempat umum serta pembersihan Pulau Mansinam, Manokwari” tutup Pangdam XVIII/Kasuari. (ril/tim)

(Pendam XVIII/Ksr)

Tinggalkan Balasan