Gejela Hilang Rasa Pasien Covid Dialami Juga Pejabat Negara

oleh -

mitrasulawesi.id – Gejala hilang rasa atau anosmia biasanya terkena pada pasien Covid-19, namun kali ini gejala tersebut sudah tampak pada para pejabat.

Ungkapan ini diunggah oleh Najwa Shihab diakun instagramnya, mengungkapkan bahwa gejala pasien Covid-19 akhir-akhir ini dialami oleh seluruh pejabat negara.

“Gejala Pejabat, Anosmia Empati Sudah tahu gejala Covid-19 salah satunya itu anosmia atau hilang rasa, kan?,” tulis Najwa Shihab seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Instagramnya pada 18 Juli 2021.

Baca Juga:  Pakar Geologi Prediksi Bisa Terjadi Gempa Dahsyat 9.5 SR Tinggi Gelombang 20 M

Najwa Shihab menegaskan bahwa gejala hilang rasa tersebut adalah hilang rasa empati, rasa peduli dan simpati.

“Nah, akhir-akhir ini gejala tersebut tampaknya sedang dialami oleh beberapa pejabat negeri kita, hilang rasa untuk peduli, empati, dan simpati,” ujarnya.

Ia pun mengungkapkan beberapa contoh yang terjadi yang dilakukan para pejabat.

Mulai dari lurah yang menggelar acara pernikahan, hingga pejabat yang meminta rumah sakit khusus.

“Seluruh Pejabat Negeri Alami Gejala Hilang Rasa seperti Pasien Covid-19, itu Luka menyakitkan,” tulis Najwa.

Baca Juga:  Pelopor Penyemprotan Disinfektan, Babinsa : Bentuk Kepedulian Masyarakat Cegah Covid-19,

Bahkan ada juga pejabat yang tidak mau dikarantina setelah melakukan perjalanan dari luar negeri.

“Ada lurah menggelar acara pernikahan anaknya di hari pertama PPKM Darurat, anggota dewan tidak mau dikarantina padahal baru pulang dari luar negeri, minta disediakan rumah sakit khusus pejabat negara, sampai minta keistimewaan untuk didahulukan dapat ICU,” tuturnya.

Najwa menyayangkan sikap dari pejabat-pejabat yang hilang rasa tersebut.

Baca Juga:  Curhatan Istri Amir Uskara, Andi Tenri Ajeng: Kami Juga Pernah Merasakan Pahitnya Kehidupan

Menurutnya, jika memang para pejabat tidak bisa memberikan solusi konkret, minimal tidak membebani rakyat dengan pernyataan yang menyakitkan.

“Saat situasi penting, kalau tetap tidak bisa hadir dengan solusi konkret, minimal jangan bebani rakyat dengan pernyataan menyakitkan,” ungkapnya.

Apa yang dilakukan pejabat tersebut itu membuat luka yang menyakitkan, hingga rakyat merasa menderita.

“Pernyataan tanpa empati itu luka yang masih terasa diderita,” pungkasnya.

Dikutip dari mantrasukabumi.com

Tinggalkan Balasan