Debat Kandidat Konfercab, Asrul Arafah Tegaskan Tak Ingin Membuat Peta Kembali Pulang HMI

oleh -
oleh

Makassar, mitrasulawesi.id — Setelah 15 orang kandidat dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya, hari ini para bakal calon Ketua Umum (Ketum) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar melakukan debat kandidat, di Wisma HMI Makassar Jalan Bonto Lempangan, Selasa (03/08/2021).

Debat kandidat konfercab ke XLI yang disaksikan secara virtual tersebut, kali ini membahas mengenai Peta Jalan Pulang ; HMI, terkait hal itu, kandidat yang diusung Komisariat Perguruan Tinggi (Perti) Fajar, Muh. Asrul Arafah menegaskan, tidak ingin membuat peta jalan pulang HMI, tetapi akan membangun jalan baru dengan elaborasi, ide dan gagasan para kader HMI.

Baca Juga:  DPRD Takalar Bentuk Hak Angket, Wakil Ketua Tarik Diri

Muh. Asrul Arafah juga menegaskan jalan baru yang dimaksud itu ialah “Bagaimana HMI bisa bersanding dengan teknologi informasi di masa depan dan menjadikan lembaga kekaryaan sebagai episentrum kegiatan pengembangan softskill kader HMI,”

Tak hanya itu, Asrul menambahkan, pada dasarnya konsep yang dibawa semestinya tidak hanya berputar di lingkup sejarah, filsafat, dan juga teologi.

“Betul semua itu penting, tetapi kita membutuhkan ide baru yang dapat diselaraskan dengan perkembangan zaman,” pungkasnya.

Baca Juga:  Muswil DPW PKS Sulsel, Ali Hafid : Jazakallah Khairan

Sementara itu, Ketua Bidang Pendidikan HMI Cabang Makassar, Aditya Putra Asnawing menyampaikan, 15 kandidat calon Ketua Umum HMI Cabang Makassar telah menawarkan visi misi yang baik dan tentunya itu, untuk kebaikan HMI Cabang Makassar ke depan.

“Makanya jika ada yang terpilih nantinya, baiknya kandidat ini tidak hanya memikirkan visi misi nya tetapi juga visi misi yang lain, karena semua demi kebaikan HMI Cabang Makassar,” tandasnya.

Baca Juga:  Sidrap Terkepung Air, Sat Shabara Polres Sidrap Bantu Warga

Senada dengan Asrul, Aditya Putra juga beranggapan, peta kembali pulang HMI hanya dimaksudkan agar para kandidat calon Ketua Umum dapat bercermin ke belakang untuk menentukan langkah ke depannya, bukan terfokus pada masa lalu.

“Sebenarnya kita hanya disuruh mereview ke belakang bagaimana sebenarnya HMI. Setelah itu, kita harus menentukan jalan ke depannya, karena tidak mungkin saat ini kita hanya berfikir ke belakang saja,” tutupnya

Tinggalkan Balasan