Menjembatani Amarah dan Perdamaian

oleh -0 views
Menjembatani amarah dan perdamaian Oleh: Shamsi Ali
Menjembatani amarah dan perdamaian

Pertemuan pertama kami lakukan dengan 30 pimpinan organisasi Yahudi (Hilel) di West Hampton, Long Island New York Sabtu lalu. Pertemuan itu menjadi sangat unik karena dilakukan di sebuah restoran Kosher (halalnya Yahudi) milik seorang Muslim yang taat keturunan Pakistan. Kami hadir untuk mendengarkan keresahan para pelajar itu. Walau mereka awalnya datang dengan keraguan dan penuh kekhawatiran. Para akhirnya mereka meninggalkan pertemuan dengan senyuman.

Kemarin, 2 Nopember, bertempat di Lehman College New York, kami melakukan pertemuan dengan para pemimpin Muslim Student Association. Memang terasa berbeda. Resistensi pelajar Muslim lebih tinggi. Kami memahami hal itu karena memang tingkatan emosi yang berbeda. Ada bahkan seorang mahasiswa Muslim keturunan Palestina yang dua kakak, paman, dan tiga kemenakannya syahid tiga hari sebelumnya.

Situasi ini menjadikan pertemuan kami dengan persatuan mahasiswa Muslim lebih tegang dan terjadi Dialog yang lebih intens. Walaupun demikian, pada akhirnya kami mampu meyakinkan bahwa apa yang dirasakan oleh mereka merupakan parasaan kami. Justeru kehadiran kami untuk berdialog bertujuan untuk mendengar dan membangun simpati. Dengan harapan sekecil apapun kita bisa membantu mencari penyelesaian bersama.

Baca Juga:  Plt Dirjen PHPL : Konfigurasi Bisnis Baru Melalui Multiusaha Kehutanan

Tujuan kami terutama adalah meredakan ketegangan antar Komunitas mahasiswa, khususnya antara mahasiswa Muslim  dan Yahudi. Kita juga mengingatkan bahwa salah satu nilai (value) yang harus diapresiasi di Amerika adalah kebebasan berpendapat dan berekspresi. Tapi hendaknya kebebasan ekspresi itu tetap dalam batas-batas yang dibenarkan, baik secara hukum maupun moral keagamaan dan kemanusiaan. Saling mengancam dan mengintimidasi, apalagi serangan fisik, tidak diharapkan terjadi di antara kita apalagi di kampus-kampus.

Saya dan Rabbi Schneier menegaskan bahwa pertemuan ini bukan untuk saling memaksakan pendapat. Karena kita yakin, apalagi di tengah situasi emosi yang meninggi, masing-masing akan mempertahankan opininya. Tapi bagaimana menjembatani agar kita belajar dewasa dan civilized (beretika) dalam mengekspresikan perbedaan-perbedaan di antara kita.

Baca Juga:  Dihari Kesaktian Pancasila, Sejumlah Porsonel Kodam XVIII/Kasuari Naik Pangkat

Pada akhirnya kita sadar bahwa kita (Yahudi dan Muslim) tidak akan sependapat dalam semua hal. Akan ada bahkan banyak hal-hal mendasar yang menjadikan kita berbeda. Tapi hendaknya juga tetap disadari sebesar apapun perbedaan yang ada masih lebih banyak yang bisa disepakati dan dikerjasamakan.

Satu di antaranya adalah persamaan dalam menghadapi kebencian kepada kedua komunitas (Islamophobia dan anti semitisme). Hal ini memotivasi kedua komunitas untuk bergandengan tangan dalam menghadapi musuh bersama yang sama-sama meninggi itu. Realitanya kedua komunitas ini menjadi korban. Tragisnya pula keduanya kerap dipersepsikan sebagai dua Komunitas yang saling berhadapan.

Pertemuan itu akhiri dengan satu harapan semoga peperangan segera dihentikan. Selain itu kami berpusat dengan satu kesadaran: “we may agree to disagree without being disagreeable” (kita bisa sepakat untuk tidak sepakat, tanpa harus saling menyakiti).

Baca Juga:  Lantik 961 Kepala Daerah, Presiden Prabowo: Tunjukkan Kekuatan Demokrasi Indonesia

Semoga Allah memudahkan!

NYC Subway, 3 Nopember 2023
Penulis buku “Anak-Anak Ibrahim: isu-isu yang menyatukan dan memisahkan Yahudi dan Islam” (bersama Rabbi Marc Schneier).

Sekedar diketahui bahwa Ustadz H. Muhammad Syamsi Ali, Lc, MA, Ph.D. biasa dipanggil Syamsi Ali kelahiran Tana Toa, Kabupaten Bulukumba (Sulsel), adalah imam di Islamic Center of New York dan direktur Jamaica Muslim Center, sebuah yayasan dan masjid di kawasan timur New York, Amerika Serikat, yang dikelola komunitas muslim asal Asia Selatan. dikutip dari Wikipedia


Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses