Selayar, mitrasulawesi.id – KM. Banawa Nusantara 09 milik Dinas Perhubungan Kepulauan Selayar tenggelam di perairan antara Bukit Nane, Pulau Polassi, Kecamatan Bontosikuyu, dan Pulau Kayuadi, Kecamatan Takabonerate, pada Senin 29 Juli 2024 pagi sekitar pukul 08.00 WITA.
Kapal pelayaran rakyat bantuan Kementerian Perhubungan Laut tersebut berangkat dari Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) Bonehalang pada Minggu (28/8) pagi, enam jam setelah berlayar, kapal mengalami kerusakan mesin (trouble engine) kemudian terombang-ambing dan akhirnya tenggelam ke dasar laut.
Selain bermuatan sekitar 16 ribu biji batu bata (batu merah) untuk proyek pembangunan gedung Puskesmas Pasitallu ,Kayuadi, Kecamatan Takabonerate, kapal naas ini juga memuat barang lainnya seperti sepeda listrik, dua drum solar, dokumen kapal, dan sejumlah paket kiriman milik masyarakat Pulau Kayuadi ikut tenggelam di kedalaman sekitar lima belas meter.
Sebelum tenggelam, mesin alkon penyedot air kapal mengalami kekeringan atau kehabisan bahan bakar bensin.
Kepala Pos SAR Selayar, Andi Raswan, menyatakan bahwa laporan kecelakaan diterima pada pukul 10.00 WITA dan segera ditindaklanjuti dengan operasi pencarian dan penyelamatan.
Operasi tersebut melibatkan lima personel SAR dan bantuan dari TNI AL menggunakan armada rigid inflatable boat 01 Selayar, tim SAR menempuh perjalanan laut menuju lokasi kejadian.
Dua korban selamat, nakhoda Daeng Palara (45th) dan Multazar (21), berhasil dievakuasi pada pukul 13.26 WITA dan tiba kembali di Dermaga Rauf Rahman Benteng pada pukul 15.53 WITA.
Daeng Palara mengungkapkan bahwa ia sempat menyelamatkan diri menggunakan gabus, sementara Multazar menggunakan sekoci berbentuk kapsul.
Palara mengatakan perjalanan kedua KM. Banawa Nusantara 09 untuk mengangkut batu merah ke Pulau Kayuadi.
“Kami diminta pengurus proyek mengangkut batu merah ke Kayuadi dan ini adalah perjalanan kedua kami,” ungkapnya.