Dalam tiga hari ini saya menerima pertanyaan bertubi-tubi tentang kebakaran di tiga district di Los Angeles, Amerika Serikat. Saking banyaknya sejujurnya hampir merasa kesal dan malas merespon. Hampir semua mata tertuju ke kota Hollywood itu dengan ragam konklusi yang disampaikan. Belum lagi berbagai media, baik media mainstream, apalagi media sosial yang menyampaikan dan menampilkan informasi yang belum tentu akurat tentang kebakaran itu.

Hari-hari ini umat Islam kembali mengingat sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam. Peristiwa yang sesungguhnya menjadi awal dari semua langkah-langkah sejarah perjalanan keislaman dan keumatan. Peristiwa yang di mayoritas dunia Islam disebut Maulid Nabi Muhammad atau Milad Rasulullah SAW. Atau sederhananya adalah peristiwa kelahiran baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Rencana pilpres di Amerika hari-hari ini telah ada pada tataran puncaknya. Suasana kampanye untuk mendukung dan memilih calon Presiden dan calon Wakil Presiden negara adidaya ini semakin panas. Serang menyerang antara kandidat dan para pendukungnya, sebagaimana juga lazimmya pilpres di Indonesia, semakin tajam. Masing-masing memposisikan diri pada posisi yang terbaik dan yang lainnya kurang bahkan tidak sesuai dengan harapan Amerika.

Ketika umat telah terkonsolidasi secara internal secara baik, maka untuk selanjutnya Islam harus melakukan consolidarsi eksternal (dengan non Muslim). Apalagi dalam konteks masyarakat Madinah yang sangat plural, tidak saja dengan pluralitas agama dan keyakinan. Tapi kota ini sangat plural secara etnis dan suku. Di Madinah ketika itu, selain masyarakat Muslim, juga ada Yahudi, Kristen bahkan kelompok musyrik Arab. Ada dua suku Arab yang terkenal ketika itu; Suku ‘Aus dan suku Khazraj.

Ketika Rasulullah memulai dakwahnya di Mekah darah dan mentalitas traibalisme (qabaliyyah/kesukuan) sangat dalam. Kebanggaan bahkan keangkuhan kelompok kesukuan, etnis, bahkan keturunan dan keluarga menjadi bagian dari kehidupan bangsa Arab. Karenanya ketika beliau telah pindah ke Madinah hal pertama yang menjadi kekhawatiran beliau adalah perpecahan atas dorongan qabaliyyah itu.

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.