Hari-hari ini umat Islam kembali mengingat sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam. Peristiwa yang sesungguhnya menjadi awal dari semua langkah-langkah sejarah perjalanan keislaman dan keumatan. Peristiwa yang di mayoritas dunia Islam disebut Maulid Nabi Muhammad atau Milad Rasulullah SAW. Atau sederhananya adalah peristiwa kelahiran baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Rencana pilpres di Amerika hari-hari ini telah ada pada tataran puncaknya. Suasana kampanye untuk mendukung dan memilih calon Presiden dan calon Wakil Presiden negara adidaya ini semakin panas. Serang menyerang antara kandidat dan para pendukungnya, sebagaimana juga lazimmya pilpres di Indonesia, semakin tajam. Masing-masing memposisikan diri pada posisi yang terbaik dan yang lainnya kurang bahkan tidak sesuai dengan harapan Amerika.

Ketika umat telah terkonsolidasi secara internal secara baik, maka untuk selanjutnya Islam harus melakukan consolidarsi eksternal (dengan non Muslim). Apalagi dalam konteks masyarakat Madinah yang sangat plural, tidak saja dengan pluralitas agama dan keyakinan. Tapi kota ini sangat plural secara etnis dan suku. Di Madinah ketika itu, selain masyarakat Muslim, juga ada Yahudi, Kristen bahkan kelompok musyrik Arab. Ada dua suku Arab yang terkenal ketika itu; Suku ‘Aus dan suku Khazraj.

Ketika Rasulullah memulai dakwahnya di Mekah darah dan mentalitas traibalisme (qabaliyyah/kesukuan) sangat dalam. Kebanggaan bahkan keangkuhan kelompok kesukuan, etnis, bahkan keturunan dan keluarga menjadi bagian dari kehidupan bangsa Arab. Karenanya ketika beliau telah pindah ke Madinah hal pertama yang menjadi kekhawatiran beliau adalah perpecahan atas dorongan qabaliyyah itu.

Hari Ahad, tgl 7 Juli kemarin menjadi hari yang sangat penting. Hal itu karena hari itu adalah tgl 1 Muharram 1446 Hijriyah. Sebuah hari yang seharusnya menjadi hari selebrasi bagi umat ini. Hari yang sayogyanya disikapi dengan kegembiraan dan suka cita. Tidak saja karena merupakan tahun baru bagi Islam. Tapi juga memiliki nilai sejarah penting (historical significance) dalam rentetan perjalanan sejarah Islam.