Revolusi Industri 4.0 Maslahat atau Masalah

oleh -
oleh
Penulis, Hamka

Sidrap, MitraSulawesi.id–Ahad 10 November 2019, teman-teman HMI Cabang Sidrap gelar dialog kepemudaan, kebetulan saat itu penulis salah satu pengurus sekaligus penyelenggara dalam kegiatan dialog tersebut. Terlepas dari itu semua dalam tulisan kali ini penulis ingin tuangkan gagasan atau ide-ide yang bisa kita petik dari hasil dialog tersebut.

Tema yang menjadi bahan diskusi dalam kegiatan tersebut cukup menarik yakni “Revolusi Industri 4.0 Maslahat atau Masalah ? dari tema tentunya para pembaca mempunyai pandangan masing-masing tentang Revolusi Industri. Terlepas dari itu semua penulis ingin memulai tulisan ini dengan mengutip salah satu tokoh pemikir Ibrahim Elfiky beliau mengatakan “Apa yang kamu pikirkan itu yang akan kamu katakan, apa yang kamu katakan itu yang akan kamu lakukan, apa yang kamu lakukan itu yang akan menjadi kebiasaanmu, apa yang menjadi kebiasaanmu itu yang akan menjadi karaktermu.

Baca Juga:  Wali Kota Danny Hadiri Perayaan Paskah Jemaat RAMA, Serukan Kerukunan Umat Beragama.

Yah lagi-lagi bermula dari apa yang kita pikirkan, kehadiran internet yang menjadi efek dari revolusi industri 4.0 bergantung bagaimana kita menyikapinya apakah masalah atau maslahat ? masalah atau maslahat hadirnya internet bergantung cara kita menyikapinya, makanya, solusi dari semua itu bermula pada apa yang ada pada diri kita seperti yang di ungkapkan Ketua DPD I KNPI Kabupaten Sidrap, Abd Jabbar, ia menganggap bahwa ada 4 hal yang harus di miliki oleh seseorang dalam menghadapi era globalisasi ini, biasa disingkat 4 K, Karakter, Kompetensi, Kolaborasi, dan Koneksi.

Efek dari Revolusi Industri 4.0, kita banyak menemukan fenomena-fenomena sosial yang kini marak terjadi, mulai dari bermunculannya sobis (Penipu Online), pebisnis online, Judi Online dan masih banyak lagi fenomena-fenomena sosial yang penulis tidak bisa sebut satu per satu, karena bagi penulis internet itu ibarat senjata, senjata ini bisa membunuh kita, melindungi kita, bahkan bisa membunuh dan melindungi orang lain bergantung cara kita yang mengunakan senjata itu. Lahirnya sosial crimber yang terjadi di dunia nyata ini karena karakter yang dimilikinya tidak siap.

Baca Juga:  Cegah Gratifikasi, Inspektorat Makassar Undang DPU

Makanya sangat dibutuhkan peran pendidikan untuk menjawab judul tulisan di atas karena tidak bisa kita pungkiri peran pendidikan sangat berpengaruh untuk memberikan jawaban dari permasalahan-permasalahan di atas, mulai darai karakter bangsa yang masih bobrok, lain lagi sumber daya manusia di wilayah IT masih jauh dari harapan. Kenapa tidak ? sistem pendidikan kita belum jelas, terbukti lain menteri sistem pendidikan pun berubah, lewat tulisan ini saya menitip pesan kepada Bapak Menteri Pendidikan sekarang.

Baca Juga:  Tingkatkan Produktivitas Hutan Produksi , Pemerintah Miliki Terobosan

Penulis berharap dalam tulisan ini para pembaca bisa lebih bijak menggunakan fasilitas teknologi dari buah hasil Revolusi Industri 4.0 dan tidak melupakan untuk mengambil peran dalam pemanfaatan Internet sebagai media untuk mengembangkan potensi diri, mari menjadi masyarakat produktif bukan komsumtif. Penulis juga berterima kasih kepada para pembaca yang budiman atas luang waktunya untuk membaca tulisan yang sederhana dan masih jauh dari nilai-nilai kesempurnaan, mohon maaf bilamana dalam tulisan ini ada tutur kata atau kalimat yang sifatnya menyinggung ataupun tidak sesuai kaidah-kaidah ilmiah yang ada.

Hamka
Penulis


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.