Lurah Bone Panggil PKL, Has : PKL Nakal Gerobak di Angkat

oleh -
oleh
di Dampingi Lurah Bone (Arnika), Camat Masamba sampaikan sambutannya. Rabu (15/1/2020)

LUTRA, mitrasulawesi. Id – Ciptakan kota Masamba bersih dan nyaman. Lurah Bone panggil Pedagang Kaki Lima (PKL) di aula kantor Lurah Bone, Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba Luwu Utara. Rabu, (15/1/2020).

Pada kesempatan itu, dihadiri Camat Masamba, Sekcam, Kepala Dusun (Kadus) dan Pedagang Kaki Lima (PKL) Andi Jemma Masamba.

“Pemanggilan ini merupakan, pertemuan ketiga dari tahun sebelumnya, dimana dari hari kehari pedagan kaki lima (PKL) mengalami peningkatan, dengan itu perlu taat dan tertib pada peraturan pemerintah yang ada,” ujar Arnika Lurah Bone.

Baca Juga:  Pimpin Rapat Koordinasi, Camat Panakkukang Beri Arahan Kepada Jajarannya
Lurah Bone Saat Menyampaikan Sambutan di Hadapan Pedagan Kaki Lima (PKL) di Aula Kantor Lurah Bone

Lurah, juga menegaskan waktu PKL berdagang pada malam hari itu ada batasanya dan gerobak tidak ada lagi pada waktu pagi.

“Ingat, keputusan awal bahwa PKL berdagang dengan batas sampai jam 12 malam, khusus pada malam Sabtu dan Minggu, pada pagi hari saya tidak mau lihat lagi ada gerobak di atas trotoar sepanjang jalan,” tegas Arnika.

Sementara Camat Masamba, berharap pertemuan ini lahir sebuah persatuan antara rekan usaha atau yang disebut asosiasi.

“Dengan adanya Asosiasi ini sebagai keterwakilan teman – teman pedagang kaki lima (PKL) untuk saling berkoordinasi,” harap Ajie Saputra.

Baca Juga:  Kapolres dan Ketua Bhayangkari Sambangi Ponpes Assadiyah Dapoko, Santri dan Pembina Dapat Infak

Sambung Ajie Saputra, “Misalnya jika tidak ada yang kordinir terkait kebersihannya dan gerobak PKL yang masih tingggal di trotoar, maka mereka yang saling mengingatkan, itu jauh lebih enak,” tutur Has sapaan akrabnya.

Saat ditanya terkait PKL yang nakal. Has menegaskan. “yang jelas kalau masih ada gerobak di trotoar itu akan diangkat. Karena ini berulang kali kita berikan kebijakan,” tegas Has.

Baca Juga:  Sepakat Damai, Bunga Menuju ke Pelaminan
Para Peserta Pedagang Kaki Lima (PKL)

Diakhir pertemuan Arnika menambahkan, tidak dibenarkan berdagang depan rujab bupati dan wabup, setelah berdagang agar membersihkan wilayah setempat, waktu pagi hari, pedestrian jalan diwajibkan bersih dari segala aktifitas dan perlengkapan lapak.

“Tadi kita telah melakukan pemilihan koordinator asosiasi, hal hasil, ketua (Rival), sekretaris (Arif), bendahara (Jesen) dan korlap (Joko),” tutupnya. (bms)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.