Makassar,Mitrasulawesi.id– Ketua Majelis Ulama Sulawesi Selatan, Anre Gurutta (AGH) KH Sanusi Baco, meminta masyarakat untuk bersabar menghadapi pandemi Virus Corona, yang kini mewabah di Sulsel termasuk di Kota Makassar. Salah satu perintah agama menurut AGH Sanusi Baco agar selalu mensyukuri nikmat Allah dan berdoa apabila musibah mendatangi, seperti cobaan wabah Virus Corona yang mendera saat ini.
“Setiap Khatib diseluruh dunia berdoa, salah satu doanya yakni Ya Allah, jauhkanlah kami dari harga yang tidak terjangkau, jauhkanlah kami dari bala dan saling memfitnah, dan jauhkan pula kami dari wabah penyakit. Agama meminta kita bersabar dan berusaha hingga wabah itu pergi dari kehidupan kita” ujar Rais Syuriah PWNU Sulawesi Selatan saat bertemu Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb di kediaman pribadinya di Makassar, Kamis malam (9/4/2020).
Beliau mengisahkan jika sejak dulu manusia kerap diberi cobaan dengan berbagai penyakit.
“Jenis penyakitnya berbeda-beda dari waktu ke waktu. Dulu ada namanya Cika (Istilah di kalangan bugis yang pemaknaannya sakit perut yang melilit). Waktu itu, dalam satu hari di kampung bisa tiga hingga empat orang meninggal oleh penyakit ini,”ujarnya.
Tokoh panutan yang kini berusia 83 tahun ini, mengaku bisa menyelami situasi kebatinan masyarakat yang sebagian besar terkejut karena kejadian ini.
“Kecenderungan manusia selalu menjadikan musuh terhadap sesuatu yang belum diketahuinya. Orang bertanya, kenapa disuruh untuk tidak shalat Jum’at, biasanya diminta luruskan shaf, tapi sekarang disuruh buat jarak, jadi semua serba baru. Jadi begini, Al-Qur’an yang merupakan kitab suci berisi lebih enam ribu ayat, tapi isinya sebenarnya hanya dua, yakni perintah dan larangan. Tujuannya untuk memelihara lima prinsip hidup. Yang pertama setiap orang berkewajiban memelihara agamanya, yang kedua wajib memelihara keturunannya, yang ketiga wajib memelihara akalnya, selanjutnya wajib memelihara hartanya, dan yang kelima wajib memelihara jiwanya dalam artian setiap orang berkewajiban memelihara nyawanya,” jelasnya.
Menurut Ketua Yayasan Masjid Raya Makassar ini, Islam melarang pembunuhan dan bunuh diri, karena itu melanggar prinsip kehidupan.
“Jika pemerintah akhir-akhirnya ini sering menyampaikan perintah dan himbauan kepada seluruh masyarakatnya, itu salah satu tujuannya untuk memelihara nyawa, memelihara jiwa rakyatnya. Dengan mentaati apa yang disampaikan pemerintah, berarti kita menjauhkan diri dan menyelematkan diri dari pengaruh negatif virus corona. Salah satu himbauan pemerintah yakni melarang diadakan Shalat Jumat dan diganti dengan Shalat Dhuhur empat rakaat dirumah masing-masing. Dilarang meninggalkan rumah kalau tidak perlu, dilarang untuk berkumpul dengan jarak yang terlalu dekat. Semua himbauan pemerintah dan himbauan ulama tujuannya untuk memelihara jiwa dan memelihara agama,” lanjutnya.
Yang perlu dipahami masyarakat menurut AGH Sanusi Baco bahwa, virus ini selalu mencari mangsanya kepada orang yang berkumpul.
“Shalat Jum’at adalah tempat berkumpul ribuan manusia, apalagi Masjid Raya (Makassar), bisa menampung lima ribu jamaah dalam satu hari, maka virus Corona atau Covid-19 akan selalu menunggu mangsanya di Masjid raya dan juga seluruh masjid di dunia ini. Termasuk juga ajakan untuk tinggal dirumah, itu adalah salah satu prinsip dalam menjaga nyawa dan kehidupan berbangsa dan bernegara kita,”jelasnya.(rls/wd)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.