Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Luwu Utara menggelar Dialog Kebudayaan dengan tema Penguatan Identitas Luwu Utara Dalam Bingkai Kebudayaan Dan Kearifan Lokal di Aula I Laga Ligo Luwu Utara pada (14/08/2022).
Acara ini menghadirkan tiga narasumber diantaranya Jumal Jayair Lussa SIP.,M.Si. sebagai tokoh Masyarakat, Drs. H. Zaenal, M.M sebagai pengamat budaya dari segi pemerintah Daerah dan Dr. Hadi Pajarianto, S.Pd.I. M.Pd.I sebagai Cendekiawan.
Dialog tersebut juga di hadiri oleh Ayahanda PDM Luwu Utara, Ortom Muhammadiyah, BEM UM Palopo, HMPS EP dan Managemen, KNPI, HMI, Osis SMP N 1 Masamba, Osis SMA N 8 Luwu Utara, dan Osis SMA N 1 Luwu Utara.
IMMawan Haerullah S.E mewakili Ketua Cabang PC IMM Lutra dalam membuka dialog menyatakan bahwa, kebudayaan merupakan salah satu identitas pembentuk sebuah daerah, dengan demikian Luwu Utara harus memiliki identitas tersebut terutama pada bidang kebudayaan, maka Atas dasar hal tersebut PC IMM Lutra mengusung tema dialog mengenai kebudayaan untuk di bahas tuntas pada dialog kali ini.
Jumal Jayair Lussa SIP.,M.Si. menjelaskan bahwa hidup di era saat ini sulit untuk tidak terpapar oleh kecanggihan teknologi, sebab itu kita harus memiliki prinsip atau jati diri yang kuat agar tidak menjadi individu yang labil sehingga membuat para generasi penerus ini lupa akan jati diri bangsa, sehingga masyarakat saat ini hidup dalam batasan norma-norma yang sudah mulai luntur.
Kemudian dilanjutkan oleh Dr. Hadi Pajarianto, S.Pd.I., M.Pd.I. mengakan bahwa digitalisasi akan berperan penting dalam kehidupan kita, sehingga budaya luar sangat mudah untuk masuk ke daerah kita karna pengaruh trend perkembangan zaman sehingga kita mudah melupakan budaya kita sendiri.
Drs. H. Zaenal, M.M sebagai pengamat budaya dari segi pemerintah Daerah juga mengatakan bahwa, pemerintah Luwu Utara juga masih perlu banyak berbenah mengenai Kebudayaan yang ada untuk memperbaiki tatanan budaya asli kita sendiri.
Ditutup oleh IMMawan Febrian Syah selaku moderator menyimpulkan bahwa pengaruh kemajuan teknologi mempunyai pengaruh negatif terhadap kehidupan, dan budaya kita di Luwu Utara sudah mulai pudar, oleh karena itu perlu adanya ruang ruang forum dialog seperti ini untuk merefleksi dan merevitalisasi identitas budaya kita sebagai masyarakat Luwu Utara.
“Semoga dengan adanya dialog ini, kita semua dapat teredukasi melalui forum seperti ini, sehingga Kebudayaan di Luwu Utara tidak sampai punah dan selalu dilestarikan oleh generasi muda Luwu Utara.” Tutup Febrian Syah. (Anggi Novita)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.