Lewati ke konten
Makassar, mitrasulawesi.id – Sejak ada virus Corona hampir seluruh negara belahan dunia telah mengubah seluruh aktifitas kehidupan manusia.
Termasuk sistem perkuliahan yang biasanya lewat tatap muka mahasiswa dengan dosen dikelas berubah dengan sistem online yang disediakan oleh beberapa penyedia aplikasi.
Aplikasi classroom atau google meet menjadi banyak pilihan yang dipakai oleh mahasiswa ,dan dosen dalam melakukan perkuliahan pada kuliah tatap muka biasanya dosen setelah mandi lalu berangkat ke kampus naik motor atau ojek online.
Akan tetapi, dengan adanya wabah Copid 19 atau Corona, mahasiswa dan dosen cukup membuka laptop,atau handphone dan berselancar di dunia maya untuk mencari aplikasi yang di pakai dosen dalam perkuliahan online.
Hal,menarik yang terjadi lainnya yakni mahasiswa yang sedang kuliah online,lalu tiba-tiba di panggil oleh orang tuanya,misal “Ros he he, pasti yang lain pada ketawa, selain itu paket data yang harus tetap tersedia untuk perkuliahan tersebut,”
Dan yang paling menarik kalo perkuliahan kelas ,hanya di ikuti oleh mahasiswa dengan kehadiran 30 sampai 50 persen, namun kuliah online berubah jadi 100 persen, kuliah sistem jaringan online ( daring ) tidak sesederhana yang di bayangkan semua orang.
Dr Asmah, salah satu dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Sawerigading Makassar yang beralamat di jalan sembilan lebih memilih perkuliahan dengan menggunakan WhatsApp dan Email agar mudah di akses oleh semua mahasiswa.
“Namun apapun itu yang penting mahasiswa bisa tetap kuliah di tengah wabah Copid 19 atau Corona, demikian catatan singkat singkat dari Dr Asmah dosen Fakultas Hukum Universitas Sawerigading Makassar,” harap Dr. Asmah. (*)
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
