Eks Kerajaan Gowa Tidak Terperhatikan, ini Harapan Komunitas Pemerhati Sejarah di Tahun 2021

oleh -

Makassar,Mitrasulawesi.id– Pengurus Komunitas Pemerhati Sejarah (KPS) Bukit Tamalate, mengikuti kegiatan Dialog Akhir Tahun Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulawesi Selatan, yang bekerjasama dengan Forum Perpustakaan Lorong dan Desa Sulsel, Senin (28/12).

Muh Irfan Haris SH, yang juga pengelola Perpustakaan Sejarah Bukit Tamalate, menaruh harapan besar buat dunia literasi di tahun 2021.

“Kami menilai dunia literasi di Kabupaten Gowa sangat minim dari harapan, beberapa catatan penting, hingga peninggalan sejarah yang ada di Gowa masih tidak tercatat di Pemerintah,” tutur Irfan.

Baca Juga:  Ketum HMI Desak Kapolres Tindak Tegas Kasus Pengeroyokan Terhadap Sekum HMI Cabang Takalar

Pria lulusan Universitas Bosowa ini pun menilai, harusnya Gowa dapat menjadi Central Sejarah di Sulawesi Selatan, apalagi yang pernah terjadi di Pulau Celebes (Sulawesi).

” Belum ada daerah di Sulawesi yang memiliki tokoh yang dikenal dan di akui negara tetangga. Di Gowa kita punya Sultan Hasanuddin yang memiliki keberanian yang sangat luar biasa, apalagi di beri gelar dari lawannya sendiri (Haantjes van Het Osten) bahkan sosok religius yang juga mendapat Oliver Thambo (Pahlawan Nasional Afrika) Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani,” ucap Irfan kepada media.

Baca Juga:  Bansos Marak Dimainkan, BAIN HAM RI Wajo Tebar Anggota Antisipasi KKN

Selain itu, Irfan juga menyebut beberapa situs sejarah tidak terperhatikan diantaranya kawasan Eks Istana Tamalate yang berada di kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Upo.

” Kami dari KPS, menyenangkan beberapa situs sejarah yang tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah, salah satunya mesjid Al-Hilal Tua Katangka yang setiap hujan pasti banjir maupun Sumur Besar (Bungung Lompoa) yang kondisinya sangat mengkhawatirkan,” cetus Irfan.

Baca Juga:  Menuju Vaksinasi 100%, Camat Biringkanaya Pantau Langsung di Tiga Titik Kelurahan

Irfan pun mengharap di tahun 2021, Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi bisa menaruh harapan besar untuk memperhatikan dan menjaga kelestariannya.

Kegiatan yang di hadiri puluhan media dan penggiat budaya maupun seniman, menghadirkan beberapa Tokoh Literasi dan Budayawan Sulsel, diantara Bachtiar Adnan Kusuma (Tokoh Literasi), Moh Hasan Sijaya (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan), Asmin Amin (Tokoh Budayawan), Ismail Bachtiar, (anggota DPRD), Yudhistira Sukataya (Seniman) dan Dr. Quraisy Mathar, (Host).(Ar/tim)

Tinggalkan Balasan