Imbas Tragedi Kanjuruhan Pos Polisi di Makassar Dilempar Bom Molotov, Rapsel Ali: Semua Pihak Menahan Diri

oleh -

Jakarta, mitrasulawesi.id – Sekretaris Jenderal Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri H. Muhammad Rapsel Ali mengecam dan menyayangkan Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, 01/10 Kemarin. Ia menyayangkan kejadian tersebut mengakibatkan Korban Jiwa dan tentu sangat mencoreng Citra Persepakbolaan Indonesia.

Meskipun demikian Anggota Komisi VI DPR-RI ini berharap agar semua pihak dapat menahan diri. Tidak perlu saling menyalahkan dan memantau kerja dari Tim Investigasi yang telah dibentuk oleh Pemerintah.

“Pemerintah telah membentuk tim investigasi independen jadi sebaiknya kita mengawasi saja kerja tim tersebut tanpa perlu reaktif. Apalagi dalam suasana duka ini sebaiknya kita berdoa khususnya untuk para Korban dan agar tragedi yang sangat tragis ini tidak terulang kembali.” Kata Rapsel, Senin 03/10/2022.

Baca Juga:  ADPI Kembali Gandeng Kemendikbud di PKM OSA ke-4

Hal ini disampaikan Legislatator dari Dapil 1 Sulsel ini, menyusul terjadinya pelemparan Bom Molotov ke Pos polisi lalu lintas di Makassar oleh orang tak dikenal. Pelaku menuliskan pesan terkait tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. Pelemparan bom molotov pada pos polantas di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, tersebut terjadi pada Minggu (2/10) malam.

Ia berharap agar Masyarakat dapat menahan diri dan tidak terprovokasi, dan cukup mengawal dan mengawasi kerja Tim Investigasi yang sudah dibentuk.

Dikutip dari detik.com Hampir semua Fraksi di DPR RI menyetujui Pembentukan Pansus untuk melakukan investigasi Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga:  MelaluinVicon, Kasdam XVIII/Kasuari Resmi Menutup Pelatihan VVIP Tahun 2020

“Kami sudah mendapatkan dukungan dari anggota lintas fraksi, untuk pembentukan Pansus Tragedi Kanjuruhan. Kami berharap Pansus ini bisa mengawal proses investigasi kasus yang memicu begitu banyak korban jiwa,” kata anggota Komisi III Heru Widodo, di ruang kompleks parlemen, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Untuk diketahui Pemerintah melalui Menko PMK Muhadjir Effendy mengonfirmasi angka korban tewas yang disebutkan kepolisian yakni 125 jiwa.

“Hasil akhir dari korban yang sudah diverifikasi semua pihak termasuk Polri dan penyelenggara ada 448 korban,” kata Muhadjir usai rapat koordinasi di Pendopo Panji, Kepanjen, Malang, Senin (3/10), seperti dikutip detikcom.

Muhadjir kemudian menjabarkan dari total korban tersebut, 125 orang meninggal dunia, 302 orang mengalami luka ringan, dan 21 orang menderita luka berat.

Baca Juga:  Pejuang Bravo 5 Bali Gelar Sarasehan “Potret Kerukunan Umat Beragama di Pulau Dewata

Akibat Tragedi ini, serta untuk memperlancar kerja Tim Investigasi Kapolri telah menonaktifkan Kapolres Malang dan sejumlah Komandan di Korps Brimob Polda Jatim.

“Kapolri memutuskan menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dimutasi sebagai Pamen SDM Polri,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasteyo, Senin (3/10).

AKBP Ferli Hidayat digantikan oleh AKBP Putu Kholis. Selain itu, sejumlah komandan Brimob Polda Jatim juga diganti. (Red)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.