Peduli Pendidikan, Massikola Kembali Sekolahkan APS dan ATS

oleh -
oleh

Makassar, MitraSulawesi.id– Makassar Siap Sekolah (Masikola) kembali dapat laporan Anak Putus Sekolah (APS) dan Anak Tidak Sekolah (ATS) dari wilayah Kecamatan Makassar, Kelurahan Maccini Gusung.

Hal di atas di laporkan oleh Ketua RT 13 RW 03, Nurlina. Dikatakan, ia kerap mendapatkan Anak Putus Sekolah (APS) dan Anak Tidak Sekolah (ATS) di lingkungannya tersebut.

Founder Massikola, dr. Udin Shaputra Malik bersama Lurah Maccini Gusung, M. Aris, S.Pd., M.Pd., telah melangsungkan program pengembalian anak ke sekolah sejak Juli yang lalu.

Dijelaskan, sebanyak 8 anak yang telah di kembalikan ke sekolah dengan berbagai lokasi. Diantaranya, SDN Bawakaraeng I, SDN Bawakarang II, SDI Bawakaraeng dan SDN Kip Maccini.

Baca Juga:  Pj Wali kota Terima KKN Unhas, Berharap Peserta Bisa Jadi Aktor Pengendalian Corona

SDN Bawakaraeng I di bawah kepemimpinan Alphian Saharuddin, S.Pd., M.Pd., pun mencoba membuka kesempatan bagi anak ATS dan APS yang hilang dari sekolahnya selama 2 tahun terakhir maupun yang dibawa oleh pihak luar sekolah secara terbuka.

Massikola bersama ibu RT 13 RW 03 telah membawa 4 anak ke SDN Bawakaraeng I. Tiga di antaranya adalah saudara dan sepupu yang sempat ditinggalkan oleh orangtua yang telah berpisah. Situasi yang ada di keluarga tersebut menjadikan nenek dan paman dari anak-anak yang melaporkan ke ibu RT mengenai kondisi cucu mereka yang seharusnya bisa bersekolah. Sehingga orangtuanya berharap bisa berada di sekolah yang terdekat dari tempat tinggalnya saat ini.

“Kami akan selalu terbuka untuk menerima siswa agar masa depan mereka terbuka dengan lebar,” imbuh Alphian Saharuddin, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SDN Bawakaraeng I.

Founder Massikola dr. Udin Malik pun mengatakan, “Tidak ada alasan anak yang ingin bersekolah untuk masuk dan menikmati pendidikan. Kita akan menjadi orang yang beruntung jika kelak mereka menjadi orang sukses dengan bantuan kemudahan yang kita miliki saat ini”.

“Alhamdulillah ke empat anak itu akan dicarikan bantuan seragamnya melalui lembaga kemanusiaan dan lembaga zakat agar bisa memiliki seragam yang sama dengan siswa lainnya. Diharapkan warga Makassar juga membantu warga lainnya jika ingin bersekolah, namun berhenti karena berbagai alasan,” lanjut dr. Udin, Tokoh Pemuda Makassar.(Ube/Tim)