Sosok, MitraSulawesi.id– “Saya hidup dalam kesendirian di pedesaan dan melihat bagaimana kehidupan yang tenang dan monoton meransang pikiran kreatif”, Albert Einstein.
Seperti kata Albert Einstein, kehidupan di desa mampu meransang pikiran kreatif. Ya, hal itulah yang terjadi pada Jamaluddin. Jamaluddin seorang yang berasal dari Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa semangatnya tidak pernah surut untuk memajukan desanya. Setelah mengembangkan Rumah Koran untuk kegiatan literasi, saat ini ia menggerakkan petani untuk pertanian organic sayuran. Alhasil, penghasilan warga setempatpun bertambah.
Pertengahan Agustus 2022, Jamaluddin rela menempuh jarak jauh dari Gowa ke Makassar untuk menghadiri acara kegiatan Seremoni Ekspor Produk Desa 2022. Dalam acara itu, gabungan beberapa desa di Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana, dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengekspor hasil perikanan dan pertanian ke Amerika Serikat, China, India, dan Pakistan. Desa-desa itu merupakan Desa Sejahtera Astra (DSA) yang mendapat pendampingan dari PT Astra International Tbk. Nilai ekspor produk perikanan, rumput laut, dan minyak nilam sebesar Rp 6,5 miliar.
Jamal tak menyia-nyiakan kesempatan itu, disana ia berbincang dengan para pengelola DSA yang sudah berhasil mengekspor produk dari desanya. Dari situ, Jamal berusaha menyimak pengalaman-pengalaman mereka.
”Saya hadir di acara itu, harapannya kami bisa mengikuti jejak mereka, bisa mengekspor hasil sayur dari Kanreapia. Apalagi kami dikenal dengan penghasil sayur dengan produksi yang tinggi,” kata Jamal.
Setelah lulus kuliah dan membawa gelar master, Jamaluddin pulang ke kampungnya, Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dia menjadi pemuda pertama di desanya yang bisa menyelesaikan kuliah hingga S-2. Melihat kondisi masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah, Jamal tergerak untuk berbuat sesuatu.
Disitulah awal mulanya ia menggagas sebuah wadah untuk meningkatkan literasi. Komunitas Rumah Koran didirikan Jamal untuk mengajak anak-anak di sekitarnya belajar membaca, menghitung, dan belajar bahasa Inggris.
Bukan hanya anak-anak, Jamal pun berusaha merangkul semua kalangan, termasuk petani muda. Dia mengajak para petani membuat pertanian organik yang semakin dilirik banyak orang. Mereka sama-sama belajar pertanian organik. Segala upaya yang dilakukan untuk komunitas itu membuat Jamal meraih penghargaan Satu Indonesia Awards pada 2017.
Penghargaan itu memacu Jamal untuk semakin memajukan desanya. Tahun 2021, Desa Kanreapia terpilih menjadi salah satu Kampung Berseri Astra (KBA) yang mendapat pendampingan untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat dari Astra. Jamal mengatakan, ada empat bidang yang diutamakan KBA, yaitu pendidikan, kewirausahaan, pertanian, dan lingkungan.
”Kegiatan diawali dari Rumah Koran. Untuk bidang pendidikan, kami membangun toilet untuk sekolah TK yang sudah lima tahun berdiri, tetapi belum ada toilet. Di bidang kesehatan, kami menambah fasilitas di posyandu,” kata Jamal yang kami kutip dari Kompas.
Dari kisah Jamal kita bisa belajar “Apa gunanya sekolah tinggi-tinggi, jikalau saat kita berada ditengah-tengah masyarakat kita memberikan kontribusi”.
Jamaluddin
Lahir: Kanreapia, Kabupaten Gowa, 20 Agustus 1988
Pendidikan:
– S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bosowa Makassar (2006-2011)
– S-2 Manajemen SDM Universitas Muslim Indonesia (2011-2014)
Pekerjaan:
– Pendiri Rumah Koran dan Kampung Sayur
Penghargaan, antara lain:
– Pemuda Berprestasi Kabupaten Gowa (2017)
– Satu Indonesia Awards (2017)
– Juara II Zona Wirausaha Muda Mandiri (2020)
– Duta Petani Milenial (2021)
– KBA DSA Innovation Awards dari PT Astra International TBK (2021)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.