Bantaeng, mitrasulawesi.id – Tim verifikasi lapangan mengunjungi puskesmas Sinoa, dalam kompetisi ini Puskesmas Sinoa, Kabupaten Bantaeng berhasil meloloskan 2 Inovasi ke tingkat provinsi Sulsel dengan masuk 50 besar se-Sul-Sel,
Kunjungan lapangan, Kamis (28/11/19) dilakukan untuk membuktikan kesesuaian terhadap apa yang di presentasikan dan wawancara yang dilakukan di makasaar beberapa hari yang lalu.
Tim verifikasi terdiri dari 3 orang yakni DR. lukman Samboteng, M.Si dari LAN-RI, DR. Hj. Rulinawati Kasmad, M. Si dari LAN-RI dan Dra. Rosmala, M. Sc.
Rombongan Tim Verifikasi diterima Oleh Camat Sinoa H. Hariyanto SE, Kapolsek Uluere/Sinoa IPTU Muh Ali, Kepala Puskesmas Sinoa sekaligus sebagai Inovator dan beberapa kepala desa se-kecamatan Sinoa.
Camat sinoa dalam sambutannya mengatakan bahwa 2 inovasi yaitu 1 dusun 1 bidan dan Bendera SASKIA (Satu Bendera Satu Sasaran Ibu dan Anak) mampu merubah perilaku masyarakat terutama dalam penanganan kasus kasus kesehatan Ibu dan Anak.
“Capaian ini berkat kerjasama dengan seluruh stakeholder yang ada di kecamatan Sinoa,” ujar Hariyanto.
Sementara itu Rosmala mengatakan bahwa pencapaian yang dilakukan sang Inovator merupaka suatu yang luar biasa karena mampu masuk 50 besar dengan 1 orang inovator.
Senada dengan DR. Lukman mengatakan verifikasi ini bertujuan untuk menyesuaikan antara data yang dikirim dengan aktualisasi dilapangan.
Demikian juga penyampaian sang Inovator H. Iwan Setiawan mengatakan bahwa 2 inovasi ini, 1 Dusun 1 Bidan merupakan suatu inovasi bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan kepada masyarakat. Khususnya kesehatan Ibu dan Anak.
Bendera saskia adalah salah satu penanda bahwa di rumah itu ada sasaran kesehatan Ibu dan anak sehingga Petugas Kesehatan, pemerintah setempat dan masyarakat mengetahui sasaran ini sehingga dengan sendirinya capaian program dapat terwujudkan dengan baik dan pencapaian standart Pelayanaan bisa lebih baik.
Setelah dilakukan penerimaan di puskesmas selanjutnya melakukan verifikasi dilapangan tepatnya desa Bontotiro di sana di terima langsung oleh kepala Desa Bontotiro Arman.
Sekedar diketahui bahwa Bendera dipasang dengan pewarnaan berbeda. Warna hijau jika di rumah warga terdapat Ibu hamil pada Trimester I dengan usia kandungan 0-3 bulan. Sementara biru untuk Ibu hamil di Trimester II (4-6 bulan).
Berikutnya Ibu hamil di Trimester III (7-9 bulan) dipasangi rumahnya dengan bendera berwarna merah muda. Sedang warna merah untuk menandai Ibu hamil yang beresiko tinggi misalnya hamil dibawah umur atau Ibu hamil yang kurus dan rentan terhadap penyakit. (NWS)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.