MITRASULAWESI.ID – Penumpang KM Lambelu keberatan atas larangan sandar di Pelabuhan Laut Lorens Say, Maumere Ibukota Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, yang tiba pada hari Selasa (7/4/20).
Larangan sandar di Pelabuhan dikarenakan 3 orang ABK diduga positif terjangkit virus corona (Covid-19).
KM Lambelu berlayar dari pelabuhan Nunukan, Kalimantan Utara menuju Pelabuhan Maumere.
Akibat larangan itu, sejumlah penumpang lompat dari kapal ke laut dan berusaha berenang ke daratan.
Ratusan penumpang lainnya berteriak histeris meminta pemerintah Kabupaten Sikka mengizinkan kapal untuk sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere.
Ke 3 ABK diketahui positif Corona berdasarkan rapid test dan hasil pemeriksaan sampel darah di laboratorium RSUD dr. T.C. Hilers Maumere, Kabupaten Sikka.
Hingga selasa sore belum diperbolehkan sandar di pelabuhan Lorens Say.
Mereka mengutuk sikap Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diego atau Roby Idong, yang tidak mengijinkan KM Lambelu bersandar di pelabuhan Loresn Say.
Beberapa penumpang yang lompat ke laut pun berhasil diselamatkan oleh tim Sar Maumere.
Kepala Basarnas Maumere, I Putu Sudayana mengatakan, 5 penumpang KM Lambelu yang loncat menggunakan life jacket.
Putu mengatakan, kelima penumpang nekat lompat ke laut saat Bupati Sikka dan Forkompinda menyampaikan kapal tidak boleh sandar.
Sementara itu, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengatakan kapal boleh sandar akan tetapi penumpang tidak boleh turun.
“Para penumpang tidak boleh turun sebelum tim kesehatan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan rekomendasi,” kata Roberto. (#*#)