Candu Tiktok Ditengah Pandemi

oleh -
oleh

Mitrasulawesi.id – Tiktok adalah subuah aplikasi video pendek buatan perusahaan teknologi cina, ByteDance Inc, yang diresmikan pada bulan September 2016.

Kemunculan tiktok Indonesia pun meledak sesuai dengan target tim marketing tiktok sendiri, target dari pengguna tiktok itu sendiri adalah kalangan remaja, akan tetapi generasi anak – anak di Indonesia pun memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar terhadap tiktok, bahkan dari survey yang dilakukan pengguna tiktok sendiri lebih banyak digunakan oleh generasi anak- anak, yang usianya berkisar dari 7 – 15 tahun.

Dari hal ini pula lah mengapa tiktok mengundang kontroversi karena sebagian besar masyarakat Indonesia menolak keberadaan tiktok karena dianggap tidak pantas, tepat pada tanggal 3 juli 2018. Kemenfominfo telah resmi memblokir tiktok dari Indonesia.

Ada berbagai alasan yang diberikan dari pihak Kemefominfo dalam memblokir aplikasi tersebut salah satunya ialah adanya konten yang berbau negative dan pengaturan umur pengguna yang terlalu dini, setelah ada pemblokiran dari pihak komenfominfo pihak dari tiktok langsung datang ke Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang sedang terjadi hasil dari pembicaraan kemenfominfo dan CEO tiktok memutuskan akan membuka kembali pemblokiran tiktok, apabila syarat yang di berikan pada pihak tiktok telah terlaksana.

Baca Juga:  PKI Isu Nasional, Perjosi Pertanyakan Ketidak Hadiran Polda dan DPRD Sulsel

Setelah sebagian besar masyarakat Indonesia menolak keberadaan tiktok dan bahkan beberapa orang membully para pemain tiktok, namun hal itu sekarang malah berbanding terbalik karena di tengah masa pandemi di Indonesia para pengguna tiktok melonjak pesat bahkan dari berita yang terupadet unduhan tiktok pada masa pandemic sekarang ini sudah mencapai 2 milliar lebih. Bahkan pengguna aktif tiktok mencapai 625 juta lebih besar dibandingkan instagram, bukan hanya di Indonesia lonjakan penggunaan aplikasi tiktok ini tetapi Negara laiinya pun mengalami hal yang sama seperti di Eropa pengguna tiktok meningkat menjadi 35 %, di Amerikat Serikat juga mengalami hal yang sama pengguna aplikasi tiktok meningkat menjadi 18% dalam sepekan.

Baca Juga:  Halal BI Halal PDAM se-Sulsel, Berikan Pandangan di Setiap Daerah

Bahkan kesuksekan yang telah di raih tiktok bulum bisa dikalahkan oleh industri besar di Cina lainnya seperti Alibaba dan Tencet. Ditengah pandemic ini banyak pengguna social media yang membuat video tiktok sebagai hiburan dan sarana untuk menyalurkan kreativitas mereka agar tidak merasa bosan saat dirumah, video – video yang ada pada aplikasi tiktok sangat beragam dan sebagian besar konten yang dibuat bermanfaat bagi penonton contoh tutorial memasak.

Informasi mengenai perkembangan covid 19, dan masih banyak lagi tetapi dibalik banyaknya video yang bermafaat di tiktok ada sebagian juga yang membuat video yang kurang mendidik dan bermanfaat seperti video seseorang yang sedang marah – marah dan curhat, munurut saya, video seperti itu tidak pantas di pertontonkan apa lagi banyak orang yang akan melihatnya dan baisanya video seperti ini akan mendapatkan bullyan dari netizen.

Baca Juga:  Bupati Bulukumba Lantik 62 Kades di Kantor Bupati

Dengan maraknya pengunaan tiktok ditengah pandemi ini jangan sampai kita terlalu menjiwai dan mengabaikan hal – hal yang lain, selain menggunakan tiktok atau social media untuk menghibur diri kita juga dapat melakukan hal yang lebih posotif lainnya seperti bercengkrama dengan keluar, belajar memasak, berolahraga dan kegiatan positif lainnya.

Penulis Nama : Sri Lusi Rahmawati Surun
Jurusan Sosiologi FIS UNM.

Tinggalkan Balasan