Kebun SAR Dapat Tamu, Syahar Sarankan Budidaya Tanaman Porang di Enrekang

oleh -
oleh
Bupati Enrekang Muslimin Bando dan Wakil bupati Enrekang Asman berkunjung ke perkebunan Wakil Ketua DPRD Provensi Sulawesi Selatan H.Syaharuddin Alrif S.IP (SAR) di Desa Tellumae Kec Wattang Sidenreng Kabupaten Sidrap, Sabtu 21/06/20

Sidrap, MitraSulawesi.id– Bupati Enrekang Muslimin Bando dan Wakil bupati Enrekang Asman berkunjung ke perkebunan Wakil Ketua DPRD Provensi Sulawesi Selatan H.Syaharuddin Alrif S.IP (SAR) di Desa Tellumae Kec Wattang Sidenreng Kabupaten Sidrap.

Kunjungan tersebut dalam rangka studi banding terkait pengelolaan budidaya tanaman porang. Sabtu 20/06/20.

“Kita ingin serius mempelajari dan melihat langsung bagaimana pengelolaan Budi daya tanaman porang milik Syahar di Kabupaten Sidrap,” kata Muslimin.

Baca Juga:  BAIN HAM RI Bertekad Kawal Rakyat Dari Advokasi Hingga Investasi

Dalam kunjungannya,Muslimin banyak belajar tentang teknik budidaya tanaman porang, dimulai dari kegiatan pembuatan bibit yang berasal dari biji, bintil maupun dari umbi, cara pemeliharaan, pemanenan hingga pemasarannya.

Syahar menyarankan kepada Bupati Enrekang H.Muslimin Bando untuk mengembangkan budidaya tanaman umbi porang (sejenis umbi hutan yang dapat dijadikan bahan makanan dan kosmetik) di Enrekang. Menurut Syahar umbi porang bisa menghasilkan Rp 990 juta/hektar.

Baca Juga:  Semangat Sabtu Bersih yang dilakukan di Kecamatan Manggala

Melalui penanaman umbi porang Syahar menginisiasi komoditi porang di Sulawesi Selatan. Hal itu dilakukan untuk merubah paradigma petani di wilayah Sulawesi Selatan.

“Petani kita harus berpikir, menanam tanaman pangan yang mudah dan memiliki nilai ekonomi tinggi,” katanya.

Ditempat yang sama Wakil bupati Enrekang Asman mengatakan, kegiatan studi banding ini sangat positif, kedepan dapat dikembangkan di wilayah Kabupaten Enrekang.

Baca Juga:  Ombudsman Puji Sistem Online DPMPTSP Kota Makassar

”Budidaya tanaman porang selain menguntungkan, juga membuat masyarakat dapat menjaga tegakan pohon, karena porang tidak membutuhkan sinar matahari yang terlalu banyak”, jelasnya.(*)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.