PLN Luncurkan Zero Private Genzet Mudahkan Petani Panen Bawang

oleh -

Pinrang,mitrasulawesi.id– PT PLN (Persero) terus melakukan upaya peningkatan produktifitas bagi petani bawang merah, sekaligus mendukung sumber energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan.

Salah satunya dengan meresmikan Program Layanan Petik Bawang Merah, yang menggunakan Zero Private Genzet bagi petani di Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja, Enrekang, Sabtu (10/10).

Zero Private Genzet nantinya akan memberikan kemudahan serta biaya operasional lebih efisien dibandingkan genset, bagi para petani Bawang merah di Desa Pekalobean. Hal ini, dapat meminimalisir bahkan meniadakan pembelian solar untuk genset karena beralihnya ke Listrik PLN dan mengurangi penggunaan Pestisida 50% bahkan sampai 70 % dengan adanya penggunaan Lampu Hama.

“PLN berharap dengan adanya program Petik bawang merah ini dapat meningkatkan Kualitas dari pertanian Bawang merah terkhususnya di Kabupaten Enrekang,” Ujar General Manager PLN UIW Sulselrabar, Ismail Deu.

Baca Juga:  Dandim 1415 Selayar Gelar Kegiatan Pembinaan Kesiapan Babinsa

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Enrekang Zulkarnain Kara, mengatakan melalui Program Layanan Petik Bawang merah, PLN telah memberikan inovasi yang istimewa di sektor pertanian yang nantinya akan meningkatkan Taraf hidup petani bawang.

Kepala dinas Pertanian Kabupatan Enrekang, Addi menambahkan pihaknya sangat mengapresiasi dengan adanya Program Layanan Petik Bawang Merah, yang bisa mengurangi tingkat penggunaan pestisida di Desa Pekalobean.

“Kami sebut listrik masuk kebun, dimana listrik ini sangatlah bermanfaat, selain untuk irigasi pengairan. Sekarang program ini dapat mengurangi tingkat penggunaan pestisida dengan adanya inovasi Lampu Hama,” ujar Addi.

Baca Juga:  Kadis Kominfo Makassar Menyebutkan Bahwa, Kota Makassar Siap Bermigrasi ke Siaran TV Digital

Program Layanan Petik Bawang Merah memiliki tiga Program unggulan yakni:
1. Program pompanisasi irigasi pengairan kebun bawang, dengan adanya program ini petani lebih hemat sekitar 35 ribu perhari.
Misalnya menggunakan genset membutuhkan sekitar 12-14 liter solar atau 72 ribu per hari dibandingkan penggunaan yang hanya membutuhkan sekitar 22.5 kwh atau 37 ribu per hari.

  1. Program Lampu hama (Penangkap dan pengusir Hama), dengan adanya program ini petani lebih hemat sekitar 5.5 juta per panen setiap 4 bulan.
    Penggunaan tanpa lampu hama, petani membutuhkan 13 juta per panen sedangkan lampu hama membutuhkan sekitar 6,8 juta per panen.

  2. Program penyiraman kebun bawang, dengan adanya program ini petani lebih hemat sekitar 13 ribu perhari.
    Misalnya menggunakan genset membutuhkan sekitar 19 ribu perhari, dibandingkan penggunaan Pompa listrik yang hanya 6 ribu per hari.

Baca Juga:  Opini: RUU Cipta Kerja, dan Kemorosotan Karakter Akademik

Turut hadir dalam peresmian, General Manager PLN UIW Sulselrabar Ismail Deu, Manager PLN UP3 Pinrang Rizky Ardiana, Bupati Enrekang yang diwakili Kepala Dinas Sosial Kabupaten Enrekang Zulkarnain Kara, Kepala Dinas Pertanian kab. Enrekang Addi serta Perwakilan Kelompok Tani (KT) yakni KT Pekalobean, KT Maiwa, KT Saruran dan KT Curio.(rls/tim)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.