Makassar,Mitrasulawesi.id– Calon walikota dan wakil walikota Makassar nomor urut dua Munafri Arifuddin dan Abd Rahman Bando secara tegas menyatakan bahwa penangan covid 19 tidak boleh parsial, apalagi jalan sendiri, tapi perlu bersinergi dan bergandengan tangan antara Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Penanganan covid tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, tapi harus simultan dan terintegrasi dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Kota Makassar. Appi Rahman adalah satu-satunya calon walikota dan wakil walikota yang tegas menempatkan penanganan covid 19 dalam Visi dan Misinya, Makassar bangkit menuju kota yang Sejahtera, Berkeadilan, Berbudaya dan Berkelanjutan.
Caranya dengan meningkatkan kualitas layanan dasar pendidikan selama masa covid 19 dan sesudah masa pandemi covid 19. Selain itu, Appi Rahman secara tegas ingin meningkatkan kualitas layanan dasar kesehatan selama dan sesudah masa pandemi covid 19.
Tokoh masyarakat pemberdayaan kota Makassar, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), menilai penyampaian Visi dan Misi pasangan Appi Rahman di Debat akhir Pilwalkot, pada 4 Desember 2020 di Jakarta, kalau pasangan Appi Rahman ini paling siap konsep, strategi penanganan covid 19 di kota Makassar.
Menurut BAK, konsep kolaboratif penangan covid 19 pra maupun saat berlangsung dan pasca covid 19, Appi Rahman paling siap dengan menawarkan gagasan penanganan yang terintegrasi, kolaboratif, konsepsional serta terbukti dan nyata.
BAK, menilai kalau dengan konsep kolaboratif penanganan covid 19 di kota Makassar, Appi Rahman faham betul bahwa hanya dengan konsep kolaboratif antara Pemerintah Kota Makassar, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan lembaga pemberdayaan masyarakat LPM, RT, RW, BKM bisa mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran covid 19.
“ Konsep kolaboratif merupakan pembelajaran penanganan covid 19 dengan diskusi, sharing, debat dengan pendapat yang kondusif dan memperkaya wawasan masyarakat bagaimana penanganan covid 19. Appi Rahman faham betul tipologi penanganan covid bukan hanya bertumpu pada aspek kesehatannya, tapi juga penanganan ekonomi masyarakat yang sangat perlu dengan membuka dan membangkitkan lapangan kerja, dunia usaha, dan aspek psikologis bagi korban PHK yang terkena dampat covid 19,” kata BAK.l yang juga penulis buku Nasional ini.
Karena itu, BAK berharap kedepan walikota Makassar mau bersinergi dan menerapkan konsep kolaboratif dengan semua pihak termasuk pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Seorang walikota, memimpin kota Makassar haruslah mau menyerap dan mendengar aspirasi masyarakat. Bukan jalan sendiri, atau merasa pintar dan enggan mendengar orang-orang yang dipimpinnya.
“ Sebaiknya walikota Makassar mau berkolaboratif dengan semua pihak. Jangan jadi walikota, tapi merasa Gubernur,” tegas Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Terbaik 1 kota Makassar ini.(rls/tim)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.