Menarik, Seorang Petani Bawang di Bone Mengusir Hama Dengan Peralatan Listrik

oleh -
oleh

Makassar, mitrasulawesi.id – Listrik kini tidak hanya bermanfaat sebagai alat penerangan, tetapi juga dapat meningkatkan produktifitas di bidang pertanian. Hal tersebut dibuktikan oleh Petani Bawang yang beradai di Desa Telle, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.

Imam, salah satu petani bawang Desa Telle yang tergabung dalam Kelompok Tani Pelita menemukan inovasi unik untuk mengusir hama dari kebun miliknya. Berbeda dengan cara petani kebanyakan yang menggunakan pestisida untuk mengusir hama, dirinya menggunakan lampu pengusir hama dan lampu penarik hama.

“Setiap lampu diatur posisinya disetiap sudut kebun bawang. Lampu-lampu yang dinyalakan tersebut akan menggiring hama ke jebakan perangkap yang telah kami siapkan,” tutur Imam, Selasa (16/2).

Baca Juga:  Mesjid Perumahan Agape Minahasa Utara Dirusak, HMI Sidrap Angkat Bicara

Dirinya menambahkan masalah utama usaha tani bawang merah adalah tingginya resiko kegagalan panen karena lingkungan yang kurang menguntungkan, terutama serangan hama dan penyakit. Keberadaan hama dan penyakit tersebut menyebabkan petani menggunakan pestisida secara berlebihan.

Petani beranggapan bahwa keberhasilan usaha tani ditentukan oleh keberhasilan pengendalian hama dan penyakit, yaitu dengan meningkatkan takaran, frekuensi dan komposisi jenis campuran pestisida yang digunakan. Akibatnya biaya untuk pertanian bawang merah semakin tinggi dan keuntungan yang diperoleh petani menjadi tidak seimbang

Baca Juga:  Hari Ke 4 Halal Bi Halal, Camat Manggala Ajak Masyarakat Bangun Sinergitas Kolaboratif

“Dulu menggunakan pestisida itu bisa menghabiskan biaya sebesar 10 juta rupiah dalam satu hektar. Namun setelah menggunakan lampu pengusir hama, biaya yang kami keluarkan sebulan hanya sebesar 2 juta untuk satu hektar. Artinya dengan listrik kami hemat 8 juta rupiah,” tambah Imam.

Tidak hanya soal uang, dampak lain penggunaan pestisida yang berlebihan, dalam jangka panjang juga tidak ramah lingkungan, yaitu bisa menyebabkan ledakan dari hama sekunder dan juga mengganggu ekosistem di sekitar pertanian.

“Pakai lampu dan listrik PLN ini tentu konsep pertanian kami menjadi lebih ramah lingkungan,”ujar Imam.

Baca Juga:  Kabar Baik ! Samsat Buka Setiap Hari

General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid menyampaikan bahwa melalui program Electrifying Agriculture, PLN terus mendorong program-program elektrifikasi yang dapat meningkatkan produktifitas di sektor pertanian.

“Semangat Transformasi kami mengarah kepada motto PLN, yaitu bahwa listrik harus dimanfaatkan untuk meningkatkan produktifitas yang membawa dampak baik bagi masyarakat, serta mendukung lingkungan yang lebih ramah,” pungkas Awal.

Kontak
Mundhakir
Senior Manager SDM & Umum
PLN UIW Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat
Tlp. 0811-2753-208

Tinggalkan Balasan