Opini, MitraSulawesi.id– Perempuan merupakan salah satu subjek kehidupan yang penting. Maka dari itu diperlukannya upaya-upaya untuk meningkatkan peran dan fungsi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan untuk mewujudkan kondisi yang ideal. Perempuan memiliki andil peran besar dalam kehidupan bermasyarakat. Namun hal ini seringkali mengalami pro kontra mengenai peran perempuan dalam rana domestik maupun publik. Sehingga inilah yang kemudian menjadi tantangan seorang perempuan untuk mampu menyeimbangkan peran domestik dan publiknya.
Semestinya sudah tidak ada lagi pendeskriminasian terhadap perempuan untuk mendapatkan ruang dalam mengembangkan seluruh aspirasi dan potensi yang dimiliki. Sehingga laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berperan aktif dalam kehidupan masyarakat, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya dsb.
Oleh karena itu kehadiran organisasi sebagai wadah berproses, mengaktualisasikan diri dengan segala potensi-potensi yang dimiliki merupakan tempat representatif untuk memperlihatkan eksisitensi perempuan. Perempuan yang tidak lagi terkungkung oleh kultur yang membuatnya terbatas dalam berkiprah di berbagai aspek. Kendala yang dihadapi terkait partisipasi perempuan adalah keterbatasan waktu. Salah satu contoh konkrit mengenai fenomena tersebut seperti, perempuan terbatas untuk melakukan aktivitas malam karena faktor keamanan yang membuat perempuan sulit melakukan pengembangan diri.
Dalam berorganisasi perempuan akan memiliki nilai lebih dalam hal intelektual, ketelitian, kreatifitas untuk mematahkan asumsi yang sering menyudutkan perempuan yang seringkali dianggap lemah dan tudak mampu berbuat apa-apa. Karena sejatinya perempuan mampu mengambil peran penting untuk membangun organisasi yang lebih produktif dan inovatif.
Keberadaan perempuan tidak lagi hanya dianggap sebaagai aksesoris atau hanya pelengkap. Karena perempuan memiliki potensi untuk memperbaiki tatanan organisasi bahkan mengubah dunia. Ibarat kata seperti pesawat. Jika sayap kanan itu perempuan dan sayap kiri itu laki-laki maka perlu adanya keseimbangan antara perempuan dan laki-laki agar pesawat dapat terbang tinggi.
Penulis
Eva Rahmawati
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.