Bangun Indeks Literasi Masyarakat, Kadis DPK Ajak Peran Generasi Muda

oleh -
oleh

Makassar, MitraSulawesi.id– Literasi yang rendah di Indonesia memberikan dampak atas kemunduran pendidikan di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal itu di dapatkan dari hasil penelitian dan kebijakan oleh indeks aktivitas literasi membaca di 34 Provinisi.

Dijelaskan, Sulsel sendiri dalam indeks dimensi budaya, mencakup soal kebiasaan membaca masuk zona rendah dengan poin 27,94 (red).

Menyikapi hal itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulsel bertekad untuk meningkatkan budaya membaca atas indeks rendah yang di peroleh tersebut.

Kadis DPK Sulsel, Hasan Sijaya dalam perbincangan bersama awak media kami akan berkomitmen untuk memperbaiki seluruh fasilitas sarana dan prasarana guna memberikan rasa nyaman terhadap para pembaca.

Hasan, sapaan akrabnya juga menilai perpustakaan harus hadir sebagai rumah kedua bagi para warga untuk menyelesaikan persoalan hidup dengan membudayakan membaca, diskusi, dan menulis.

“Perpustakaan ini harus dihidupkan dan di ramaikan terus dengan diadakan aktivitas-aktivitas yang produktif dan bermanfaat”, tuturnya kepada awak media kami di ruangan perpustakaan DPK Sulsel, Jln Sultan Alauddin No 07, Mangasa, Tamalate, Makassar, Sulsel, 10/11/22.

Di momen penuh keakraban itu juga, Hasan sapaan akrabnya menyarankan generasi muda untuk bersinergi dalam hal membangun indeks literasi masyarakat dengan memanfaatkan perpustakaan untuk melakukan hal-hal yang produktif.

“Tentu ini sangat bagus buat para generasi muda di kalangan mahasiswa dan pelajar yang mau buat kegiatan bermalam dengan suasana camping dan bakar api unggun, silahkan datang ke Perpustakaan Abdurrasyid Dg.Lurang, disana buka 24 jam selama berkegiatan dengan tertib dan positif”, jelasnya kepada Kader HMI yang berasal dari Kabupaten Gowa yang juga hadir di ruangan tersebut.

Buah dari Inovasi yang di lakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan pihaknya pun di nobatkan sebagai Tim Sinergi Terbaik dalam Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Diketahui, Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang telah dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan diantaranya, Replikasi Perpustakaan mandiri di 166 titik diantaranya, Perpustakaan Desa, Perpustakaan Lorong, Perpustakaan Komunitas dan Taman Baca Masyarakat di 17 Kabupaten Kota, serta memberikan bantuan fasilitas lainnnya, seperti buku, rak buku, komputer, televisi dan beberapa komponen penunjang perpustakaan lainnya.(Ubbe/Tim)