Jelang Pemilu 2024, Alumni SKPP se-Indonesia Gelar Konsolidasi Nasional

oleh -
oleh
Pamflet

Jakarta, MitraSawesi.id– Masih ingat program nasional dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) yang dijalankan oleh Bawaslu terkait Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif?

Ya, kabarnya, alumni SKPP Bawaslu RI menginisiasi terselenggaranya kegiatan Konsolidasi Nasional (Konsonas). Merajut suatu tema yakni, “Menyongsong dan Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis.

Walau konsolnas tersebut di gelar melalui zoom, namun antusias alumni SKPP cukup tinggi untuk mengikuti kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap proses pemilu yang tahapannya sudah di mulai sejak 14 Juni 2022.

Di sela-sela kegiatan di Bawaslu Provinsi Bengkulu, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyempatkan diri dan membuka secara langsung kegiatan konsolidasi nasional alumni SKPP tahun 2022.

Rahmat Bagja dalam sambutannya mengatakan awal mula di bentuknya SKPP ini dengan pemikiran untuk menciptakan terobosan terhadap penggalangan dan pemanfaatan sumber daya manusia dalam mengawasi pemilu secara masif.

SKPP menjadi sebuah prestasi besar bagi Bawaslu 2017-2022. Alumni skpp mempunyai pengalaman yang sama dan kemampuan yang rata-rata sama serta kemampuan untuk mengawasi dan mendorong Bawaslu untuk melakukan pengawasan partisipatif dengan baik.

“SKPP jika telah di review dari berbagai hal maka akan dilanjutkan kembali dan harapannya alumni SKPP diberdayakan oleh penyelenggara pemilu dan masyarakat”, ujarnya.

Alumnus Master of Law Utrecht University itu mengungkapkan sambutan baik terhadap di helatnya konsolidasi nasional alumni SKPP, harapannya alumni SKPP mempunyai persamaan visi yang sama dengan Bawaslu.

“Selamat berkonsolidasi, selamat memikirkan dan ikut bertanggungjawab terhadap demokrasi di Indonesia supaya demokrasi kita semakin baik”, tutupnya.

Kemudian Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Lolly Suhenty menjadi pembicara kunci pada agenda konsolnas tersebut.

Baca Juga:  Kerjasama OASE, Dharma Pertiwi Lakukan Rapid Test

Lolly Suhenty memberikan tiga lapis ide konsolidasi terhadap berbagai tantangan penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2024. Pertama, pentingnya konsolidasi pengetahuan yang diartikan dalam sosialisasi dan penyebarluasan aturan main dalam kontestasi pemilu yang bersumber pada UU No. 7 Tahun 2017 serta Peraturan KPU dan Peraturan Bawaslu.

“Pengawas partisipatif harus memahami dan mensosialisasikan aturan main dalam proses pemilu”, ujar Lolly.

Konsolidasi kedua setelah memahami berbagai pengetahuan tentang tahapan dan regulasi pemilu, maka yang harus di lakukan adalah konsolidasi jaringan. Kader SKPP yang jumlahnya 23.314 alumni tentu harus makin diperkuat soliditas dan persamaan visi yang sama dalam konteks pentingnya pengawasan partisipatif di masing-masing daerah.

Baca Juga:  Wakil Ketua Persit KCK PD XVIII/Kasuari Pantau Verfikasi Dokumen Keuangan Secara Administrasi

“Kemampuan melakukan konsolidasi jaringan ini penting karena kedepan upaya Bawaslu adalah mengedepankan pencegahan dengan tetap maksimal melakukan penindakan, pencegahan menjadi ranah pengawas partisipatif”, katanya.

Terakhir adalah melakukan konsolidasi gerakan. Jika kader pengawas partisipatif ini bergerak semua orang pasti menahan diri untuk melakukan pelanggaran, peserta pemilu akan menahan diri karena konsekuensi hukum dan sosial itu sangat ditakutkan dalam konteks politik Indonesia.

Kemudian pembicara terakhir, Masykurudin Hafidz, Kepala Sekolah SKPP memberikan pesannya untuk seluruh alumni SKPP terkait membangun hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan Bawaslu di tiap tingkatan.

“Jalur alumni SKPP ini adalah jalur yang melahirkan kita, yaitu Bawaslu sampai ke level kabupaten/kota, itu adalah keluarga besar yang melahirkan kita, dan karena melahirkan kita tentu kedekatannya tentu sudah sampai level darah”. ujar Tenaga Ahli Bawaslu 2017-2022 ini.

Cak Masykur, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa konsolidasi, koordinasi, kerjasama itu menjadi bagian penting dan langkah pertama menjalin hubungan baik dengan Bawaslu dan jajarannya dalam proses mengawal pemilu yang demokratis.

“Saya yakin, di dalam komponen Bawaslu pasti ada kegiatan yang membuka peluang kita untuk terlibat, akan ada banyak kesempatan untuk meningkatkan peran kita, maka koordinasi dan komunikasi dengan Bawaslu wajib kita bangun”, ungkapnya.

Konsolidasi nasional itu melahirkan lima konsensus utama yaitu,

Baca Juga:  Perayaan Hut Ke-4 Kodam XVIII/Kasuari, di Warnai Pelestarian Seni Budaya dan Kuliner

  1. Acara Silaturahmi kepada seluruh ribuan alumni SKPP Tingkat Dasar, Menengah dan Nasional dari berbagai penjuru nusantara

  2. Memperkuat komitmen untuk membersamai dan mendukung seluruh kerja-kerja pengawasan oleh Bawaslu pada Pemilu 2024

  3. Memperkuat kembali jejaring dan optimalisasi kader pengawasan partisipatif guna menyongsong Pemilu 2024

  4. Merencanakan wadah nasional Ikatan Keluarga Alumni SKPP Bawaslu RI di Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai ‘Rumah Besar’ Pusat Pendidikan Pengawasan Partisipatif yang merupakan anak kandung dari Bawaslu RI

  5. Berkomitmen untuk selalu menyebarkan virus-virus pengawasan partisipatif kepada masyarakat demi terwujudnya Pemilu yang maju dan berkeadilan.

Kegiatan Konsonas tersebut dihadiri 280 kader yang tergabung dari Sabang sampai Merauke. Dipandu oleh Alumni SKPP Lanjutan Tahun 2021 asal Jambi, Lara Jingga. (HK/Tim)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.