“Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga menjadi salah satu faktor risiko utama penularan dan kekambuhan TBC. Melalui sosialisasi ini, kami berharap personel memahami ancaman tersebut dan termotivasi untuk menjaga kesehatan,” ujar Aipda Faisal.
Dalam pemaparan, tim Biddokkes Polda Sulsel memaparkan data situasi TBC di Indonesia berdasarkan Global TB Report 2024. Indonesia menempati urutan kedua tertinggi kasus TBC di dunia setelah India, dengan estimasi 845 ribu kasus per tahun dan sekitar 96 ribu kematian. Merokok disebut sebagai salah satu pemicu meningkatnya risiko TBC, termasuk TBC resisten obat yang memerlukan pengobatan lebih lama dan biaya lebih besar.
Paparan juga menyoroti beban ekonomi akibat TBC, yang mencakup hilangnya produktivitas kerja hingga 73% dari total kerugian, biaya pengobatan, serta risiko kecacatan permanen seperti kerusakan paru-paru, kelumpuhan, dan gangguan fungsi organ. Kebiasaan merokok disebut memperparah kerusakan jaringan paru dan meningkatkan risiko komplikasi.
Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Didid Imawan, S.I.K., S.H., M.Tr. Mil., mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini dan menekankan pentingnya penerapan pola hidup sehat di lingkungan kerja kepolisian.
“Kesehatan personel adalah aset penting dalam mendukung tugas kepolisian. Pengetahuan tentang risiko TBC akibat rokok diharapkan menjadi motivasi bagi kita semua untuk menghindari kebiasaan yang membahayakan kesehatan,” tegas Kapolres.
Kegiatan ini berjalan aman dan lancar, serta mendapat respons positif dari peserta. Sosialisasi ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung target nasional eliminasi TBC pada tahun 2030.
(Humas Polres)
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.