Diduga Aparat Desa Pilih Kasih, Puluhan Pemuda Gelar Aksi

oleh -
oleh
Peserta Aksi Saat Berorasi di Depan Kantor Desa Banyu Urip, Kecamatan Bone-Bone. Senin (10/2/20)

LUTRA, mitrasulawesi. Id – Puluhan pemuda menggelar aksi demonstrasi di depan kantor desa Banyu Urip, kecamatan Bone – bone, kabupaten Luwu Utara. Senin (10/2/20)

Aksi yang di lakukan sebagai bentuk protes pemuda dan puncak kekecewaan terhadap program pemberdayaan yang ada di desa, yang dimana kebijakan aparat desa terkait pemberdayaan desa itu tidak merata pada tingkat dusun kopi-kopi dan dusun mariri.

Berdasarkan UU No 6 tahun 2014 tentang desa, permendes No 11 tahun 2019 tentang pembangunan 2020, pemendagri No 18 tahun 2018, tentang kelembagaan desa LKD-LAD. Prioritas penggunaan Dana Desa untuk program dan kegiatan bidang pembangunan desa dan Pemberdayaan masyarakat, itu tidak dirasakan oleh pemuda yang ada dari dua dusun desa banyu urip.

Baca Juga:  Basarnas Makassar Kerahkan KN Sar Kamajaya 104 Pencarian ABK Yuiee Jaya 2

Pemberdayaan sebagai gerakan sosial perubahan, ekonomi dan kesejahteraan tapi tidak di rasakan oleh pemuda pemuda yang ada di desa setempat.

Koordinator aksi Akmal, mengatakan dalam orasinya bahwa selama di salurkannya anggaran dana desa pada tahun 2016 di desa banyu urip, tidak satupun kelompok atau peran pemuda yang ada di dua dusun kopi-kopi dan mariri merasakan program pemberdayaan desa baik bumdes dan karangtl taruna.

Baca Juga:  BUMN Hadir Untuk Negeri Sukses Gelar Selayar Foam Fun Walk Festival

“Kami ini juga pemuda-pemuda dari desa Banyu urip ingin menjalankan program pemberdayaan, baik dalam bentuk usaha, ukm, dan pemberdayaan lainnya, tapi seakan-akan ada pilih kasih di antara pemuda pemuda yang ada di desa banyu urip,

Lanjut, Anggaran Dana desa sangat besar tapi pemuda tidak diberikan ruang untuk pemberdayaan desa hanya segelintir pemuda pilihan yang diberdayakan di desa Banyu urip. Gerakan perubahan pemuda ada di karang taruna Desa Sebagai wadah pemuda untuk melakukan hal-hal positif, kreatif, memajukan desa dan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” unkap Akmal.

Baca Juga:  Dapat Tantangan Proyek Bermasalah, DPD HAM RI Wajo Siap Tuntaskan

Dalam aksi demonstrasi ia juga meminta agar peran jajaran perangkat desa harus profesional dalam tugasnya, juga memberikan ruang pemuda untuk program pemberdayaan, lembaga desa,

“Karang taruna adalah wadah pemuda, bukan pemuda pemuda tua yang usia diatas 50 tahu,” tambah Akmal. (bms)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.