Persiapan RAKORNAS II IMEPI Audensi Gubernur Sulsel Bahas Potensi 4 Sektor

oleh -

MAKASSAR, MITRASULAWESI.ID – Panitia Simposium RAKORNAS II Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia (IMEPI) audensi dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah di Rumah Jabatan, Selasa (25/2/20).

Kegiatan simposium yang dilaksanakan sangat relevan dengan kondisi ekonomi hari ini, baik regional maupun nasional. Mengingat saat ini indonesia dalam ketidakstabilan perang dagang dan dampak ekonomi nasional dari adanya virus corona.

Ketua Presiden (IMEPI) Ikhwan Saputra menjelaskan kegiatan ini berlangsung di Unismuh Makassar pada tanggal 8 sampai 12 April 2020 akan datang.

Baca Juga:  Ketua AMPG Gowa Nilai Potensi Milenial Sangat Berpengaruh dalam Dunia Politik

Dalam pertemuan ini, Gubernur Nurdin Abdullah mengapresiasi kegiatan ini, karena menganggapnya akan menjadi sarana diskusi aktif antara pemangku kebijakan, Akademisi, dan Masyarakat.

Ia juga menyarankan agar Simposium yang akan dilaksanakan melibatkan seluruh lapisan masyarakat terutama pelaku usaha, petani dan masyarakat pesisir.

Baca Juga:  TMMD Mengabdi Untuk Negeri, Kodim 1804/Kaimana : Bergerak Bersama

Potensi besar Sulawesi Selatan dalam meningkatkan perekonomian indonesia ada 4 Sektor yang disampaikan, mulai dari sektor Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Pariwisata, jelas Prof NA.

“Empat sektor ini yang diharapkan, dapat mengangkat laju pertumbuhan ekonomi khususnya di Sulsel,” ujarnya.

Selain itu, Gubernur juga menyampaikan tentang program pemerintah dan potensi yang berlatar belakang agraria atau pertanian, dan menekankan pentingnya peran Petani di dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Baca Juga:  STIKES Membangun Gedung Rektorat, Bupati Sidrap Meletakkan Batu Pertama

“Profesi petani jangan sampai ditinggalkan oleh para generasi muda saat ini,” tegas Nurdin Abdullah. (Asrang)

Editor: Muh Jufri


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.