Jeneponto, mitrasulawesi.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jeneponto meminta pemerintah lebih dulu mematangkan data penerima bantuan langsung tunai (BLT) sebelum disalurkan serta harus transparan dan tepat sasaran, Kamis (20/5).
Wasekum Bidang Sosial HMI cabang jeneponto, Reval mengatakan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) di berbagai desa dianggap tidak mematangkan data dan tidak melakukan transparansi anggaran karena dianggap banyak yang tidak tepat sasaran termasuk di desa Bulusuka kecamatan Bontoramba, kabupaten Jeneponto.
“Harusnya setiap titik yang di nilai strategis harus ada informasi transparansi penerima dan nominal yang diterima supaya warga mudah mengetahui nama nama penerima dan sekian anggaran yang di salurkan,” tandas Reval.
Reval juga mengatakan, bahkan ada beberapa warga yang mengatakan bahwa penyaluran Bantuan Langsung Tunai dinilai tidak tepat sasaran.
“Saya sangat menyangkan penggunaan bantuan ini, yang masih di manfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab, tentunya yang paling perlu adalah transparansi anggaran harus obyektif agar warga percaya denga pemerintah setempat,” tutur Reval selaku Wasekbid sosial HMI Cabang Jeneponto.
Diketahui bahwa setiap penerima manfaat dari pada BLT adalah sebanyak Rp. 600.000,-/KK. (rls)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.