LUTRA, mitrasulawesi.id – Tiada henti-hentinya Aliansi Masyarakat Peduli Covid-19 Luwu Utara melakukan aksi demonstrasi di tugu Monumen Masamba Affair, Senin (8/6).
Para aksi ini menuntut transparansi anggaran covid-19 senilai 32.8 milyar dan realisasi kebijakan relaksasi serta restrukturisasi kredit.
Namun, peserta demonstrasi saat bergantian menyampaikan orasinya di depan Monumen Masamba Affair sekitar pukul 09 : 00 wita.
Puluhan preman bertopeng keluar dari rumah jabatan Bupati Luwu Utara dan kemudian mendatangi orator aksi dengan ajakan duel fisik dan berucap tidak senonoh kepada massa aksi serta orator.
Beruntung orator aksi tidak terpancing sehingga tidak terjadi bentrokan fisik serta peserta aksi memilih melanjutkan aksinya ke Pasar Sentral Masamba dan berakhir di Kantor Bupati Luwu Utara.
Faizal Tanjung selaku (Jenderal Lapangan) saat dikonfirmasi langsung terkait kehadiran preman preman tersebut mengatakan.
“Sangat disayangkan kehadiran preman – preman ditengah kebebasan Demokrasi hari ini, masih saja menjadi antek antek penguasa dan hanya merugikan sesama warga masyarakat, terlebih apa yang disuarakan kawan kawan semua adalah untuk kepentingan Bangsa dan Negara ditengah situasi pandemi Covid-19.
Lanjut, tak sepatunya penguasa Daerah menggunakan cara-cara tradisional menghadapi demonstran hari ini apalagi sosok Pemimpin Daerah kabupaten Luwu Utara adalah perempuan yang semestinya lebih pekah terhadap anak anaknya yang menyuarakan kepentingan kemaslahatan Ummat,” cetusnya. (rls)
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.