LUTRA, mitrasulawesi.id – Karang Taruna desa Maipi gandeng mahasiswa pecinta alam Universitas Cokrominoto Palopo (MAPATO) dan KPA Salu melakukan penghijauan di sepanjang bantaran sungai Maipi, kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara, Kamis (11/6), kemarin
Penghijauan ini dilakukan bentuk kepedulian lingkungan dan mencegah terjadinya pengikisan tanah pada pinggiran sungai dengan melihat keadaan tingkat curah hujan.
Adapun bibit yang ditanam pada kegiatan tersebut sebanyak 200 bibit, diantaranya bibit bambu, kelapa, uru, dan Kayu bitti.
Irlan salaku perwakilan pemerintah desa Maipi mengatakan, jika curah hujan naik dan air sungai meluap maka bukan hanya desa kami saja yang terkena tetapi desa-desa lainnya juga ikut terkena.
“Dampaknya yang terjadi pada daerah dataran rendah yang mengikuti jalur sungai ini, jadi sangat-sangat penting untuk melakukan penghijauan di bantaran sungai Maipi ini,” bebernya.
“Kita ini putra Maipi, kami juga bagian dari Masamba artinya bahwa masyarakat Maipi sangat peduli dengan alam,” kata Irlan yang juga sebagi Ketua Karang Taruna Desa Maipi.
Sementara, Andika Ketua Mapato juga menyampaikan, sebaiknya dinas Lingkungan Hidup kabupaten Lutra kembali mengaktifkan kelompok relawan lingkungan untuk melakukan penanaman pohon pada area yang dianggap rawan termasuk gunung Ma’gandrang yang menjadi sumber banjir dan mengakibatkan longsor dengan tebing yang curam.
“Dengan kondisi ini, dibutuhkan bibit dengan spek yang kuat atau jenis pohon dengan akar yang cocok dengan kondisi tanah dan medan yang curam,” ujarnya.
Masih Andika, sungai masamba harus di normalisasi kembali karena telah terjadi pendangkalan akibat pasir yang terbawa banjir dan ini wajib untuk diadakan pengerukan dan perbaikan.
“Tepi sungai terkhusus wilayah jembatan sungai balebo sebaiknya ditambah talud sampai di ujung sungai balebo,” tambahnya. (bms)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.