Makassar,Mitrasulawesi.id– Tekad Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, memutus mata rantai penyebaran Covid-19 bukanlah isapan jempol semata. Upaya untuk mengedukasi masyarakat terus dilakukan secara massif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dari berbagai latar belakang dan profesi.
Setelah pelibatan RT/ RW, Perguruan Tinggi Ilmu Kesehatan, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Agama, Kini Pj Wali Kota Makassar Prof. Yusran Jusuf, mulai menyasar kalangan influencer Makassar.
Tak tanggung-tanggung, sederetan nama seperti Andi Mattuju, dan Tumming-Abu yang merupakan content creator terkemuka di Makassar, bakal ikut dilibatkan. Yusran menganggap selebgram yang telah memiliki ratusan ribu follower di instagram dan subscriber di channel youtube mereka itu bisa secara efektif mengedukasi masyarakat pada segmen tertentu.
“Meski kita sudah memiliki beberapa tim dan program untuk mengedukasi masyarakat dalam rangka memutus mata rantai Covid-19 tersebut tapi tentu metode dan segmennya beda-beda. Jadi dengan begini kita berharap pesan dan informasi yang kita berikan ke masyarakat bisa sampai dan benar-benar diterima dan dipahami dengan baik berbagai lapisan masyarakat,” ucap Yusran di Rumah Jabatan Wali Kota, Selasa (23/6).
Tumming- Abu, Andi Mattuju, dan beberapa influencer tergabung dalam Relawan Milanial Makassar Kelompok tersebut mengaku sudah banyak melakukan survei hal yang menjadi problem pemerintah dan masyarakat selama masa pandemi berlangsung.
“Kita melakukan survei, termasuk di lapangan, jadi kita coba kasih ketemu, maunya pemerintah seperti apa, tanggapannya masyarakat seperti apa. Nah dari situ kita tawarkan program ke pemerintah kota untuk bisa bersinergi, bagaimana sama-sama program kita buat untuk memutus mata rantai Covid-19,” jelas Andi Mattuju, salah satu influencer Relawan Milenial Makassar.
Mattuju menerangkan, kedepan bakal ada program yang dibuat, dimana pihak pemerintah, dalam hal ini Wali Kota mendengarkan aspirasi masyarakat yang mereka peroleh saat turun ke lapangan. Semua influencer akan terlibat dan melaporkan aspirasi yang disampaikan masyarakat. Begitu pun sebaliknya, mereka juga akan terlibat menyampaikan kebijakan-kebijakan pemerintah kota ke masyarakat.
“Semuanya kita lakukan, jadi model sosialisasi yang kami lakukan mulai dari kita buat konten, pemberitaan, info grafis, bentuk flayers, dll, termasuk turun ke lapangan sosialisasi secara person to person,” kunci Andi Mattuju. (Rls/tim)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.