Situs Budaya Butuh Perhatian, KPS Bukit Tamalate Gelar Dialog Interaktif

oleh -

Gowa,Mitrasulawesi– Pengurus Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Makassar sukses menggelar Dialog Interaktif dengan tema “Adat Budaya di Mata Pemerintah Akademisi dan Masyarakat” yang bekerjasama dengan Komunitas Pemerhati Sejarah (KPS) Bukit Tamalate di Aula Makam Sultan Hasanuddin Kabupaten Gowa, Sabtu (26/9).

Arif Wangsa pengurus KPS Bukit Tamalate, dan juga Direktur LAPMI sekaligus moderator dalam kegiatan ini, sangat mengharap hadirnya Dialog Interaktif ini dapat menjadi corong dan solusi dalam kondisi beberapa situs Budaya yang butuh perhatian.

Baca Juga:  Belum Sebulan, Pekerjaan CV. Putra Palae Rusak, Arun : Menjadi Tangung Jawab Rekanan

” Kami harap hadirnya KPS Bukit Tamalate, dapat menjadi control Sosial, dalam pelestarian situs sejarah diantaranya makam Raja-raja maupun mesjid Katangka yang menjadi langganan banjir setiap musim hujan dan kondisi sumur besar (Bungung Lompa), yang juga butuh perhatian lebih buat Pemerintah,” tutur Arif.

Baca Juga:  Paur Humas Polres Pimpin Pengawalan Logistik ke Pulau Tambolongan dan Pollassi

Kegiatan yang dihadiri dari berbagai narasumber mulai dari Prof.Dr.Andi Ima Kesuma I.c M.Pd, Guru besar UNM, Drs. Haeruddin, MM., Perwakilan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) bidang Pengawasan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Gowa, Ramli Rewa dan Perwakilan Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan, Drs.Asmunandar M.hum.

Kegiatan yang di rangkaikan dengan pembagian sembako, yang bekerjasama dengan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Sulselrabar yang di berikan buat kaum Dhuafa.

Baca Juga:  Direktur Eksekutif LEPPAMI Jakarta Pusat Utara, Minta Jokowi Copot Edhy Prabowo

Kegiatan ini di hadiri beberapa pemangku adat Gowa beberapa Ormas, dan  ratusan masyarakat Katangka yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.(rls/tim)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.