BMI : Polisi Cyber Mengarah Ke Negara Komunis Ala Korea Utara

oleh -

Jakarta, mitrasulawesi.id- BMI mengkritik program Polisi Cyber media yang digagas pemerintah, Polisi cyber media, menurut BMI jangan jadi penghambat demokrasi di era digital, menjadi penyumbat suara kritik masyarakat. Bangsa ini perlu maju, bukan diam melihat ke tidakadilan dan korupsi.

“Polisi cyber jangan jadi algojo yang membunuh dan memenjarakan siapa saja yng kritis dan berbeda pendapat dengan pemerintah.
Sadarilah, demokrasi yng benar selalu butuh oposisi, sebab pemerintah bisa bercermin. ‘Tanpa oposisi negara jadi banci’, kata almarhum es Rendra

Baca Juga:  Danrindam XVIII/Kasuari Pimpin Upacara Pembukaan Pembukaan Pendidikan Pertama Tamtam

Ketakutan rakyat akan pandemi dan krisis pangan, jangan dimanfaatkan dengan membunuh demokrasi yang diperjuangkan bersama dalam reformasi”ujar Irwan Saputra Pajerih, Wakil Ketum DPN BMI

Demokrasi telah menjadi akad kita bernegara maka polisi cyber terhadap pemakai digital di dunia demokrasi sudah selayaknya Indonesia tak lagi mengaku sebagai negara demokrasi

“Negara ini mirip dikelola Kim Jong Un yang menggerogoti jantung kebebasan rakyat apalagi di masa pandemi seperti ini seolah mau ambil kesempatan semakin menggencet rakyat, negara harus hati-hati, kalangan Islam dan nasionalis sudah merapatkan barisan, bila negara terang-terangan murtad dari demokrasi, siap-siap saja gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil lainnya mengambil sikap tegas menjaga amanat reformasi”ujar Irwan

Baca Juga:  Eka Sastra Ditunjuk PLT Ketua Umum HIPMI, ini Penjelasan Pengurus

Irwan menyebut bahwa Polisi Cyber adalah pekerjaan yang melahirkan kaum pencari muka, bisa saja karena tergiur dengan uang recehan, ada pihak yang rajin jadi pelapor sehingga dilirik oleh penguasa dan sekitarnya

“Tirani termasuk di dunia digital hanya melahirkan ketakutan rakyat dan berkembang biaknya penjilat, mari kita sudahi bernegara palsu dan tidak otentik ini, kita rindu demokrasi yang melahirkan presiden seperti Pak Jokowi, bukankah Pak Jokowi lahir dari demokrasi dan berjanji di awal kampanye dulu kalau ia siap menerima perbedaan pendapat”ujar Irwan Saputra Pajerih

Baca Juga:  Selain Menjalani Tugasnya Sehari-hari, Okto Turut Mendampingi Patroli Laut Teluk Mayalibi

Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.