SELAYAR, mitrasulawesi.id – Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau berkunjung ke Selayar dalam rangka Silaturrahim dengan Bupati Kepulauan Selayar Muh Basli Ali.
Datu Luwu tiba sekitar pukul 18.30 Wita dengan mengenakan batik dengan kopiah hitam didampingi istri Lina Widyastuti dengan stelan busana berwarna kuning.
Silaturrahim Andi Maradang Mackulau diterima Muh. Basli Ali di rumah jabatan Bupati, Jl. Jenderal Sudirman, Kelurahan Benteng, Selasa 8 juni 2021.
Selain melakukan pertemuan, Bupati Basli Ali beserta istri Andi Dwiyanti Musrifah menjamu orang nomor satu di Kedatuan Luwu ini dengan santap malam bersama.
Kepada Datu Luwu Bupati Basli Ali atas nama masyarakat selayar menyampaikan rasa bahagia dan ucapkan terima kasih atas kunjungan Datu Luwu Andi Maradang Mackulau beserta istri.
“Terima kasih, kami sangat senang dan bahagia menerima kunjungan silaturahmi Datu Luwu beserta istri di daerah kami, moment ini insya Allah menjadi ajang untuk merajut dan memperat tali persaudaraan antara Selayar dan Luwu” ucapnya.
Senada dengan itu Datu Luwu pun mengungkapkan rasa bahagia seraya menghaturkan ucapan terima atas sambutan dan penerimaan orang nomor satu di Bumi Tanadoang ini.
“Alhamdulillah bahagia rasanya, dengan pertemuan ini, terima kasih kami ucapkan kepada Bupati, ini sungguh tidak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba saya dan istri ada disini, di Silaja” sebutnya.
Andi Maradang Mackulau mengatakan sudah menjadi tugas Kedatuan Luwu untuk menjalin silaturahmi dengan seluruh pemimpin suatu wilayah termasuk pemimpin negeri ini.
Lebih jauh ia menyebut bahwa kunjungannya ke Selayar menemui Bupati Basli Ali mengalir begitu saja, bahkan diakuinya kesannya mendadak dan tak ada jadwal atau janji sebelumnya.
Pertemuan yang berlangsung dengan suasana penuh kekerabatan dan kekeluargaan itu, Bupati Basli Ali dan Datu Luwu banyak membahas terkait adat, sejarah serta silsilah Kerajaan Luwu yang punya hubungan kuat dengan Tanadoang Selayar.
“Dalam Lontara Lagaligo disebutkan antara Selayar dan Luwu tak bisa dipisahkan, olehnya kita akan menyambung mani-mani yang putus, Luwu Silaja (Selayar) satu rumpung,” ucapnya.
Simbol dan makna Pajung Riluwu, Mankau ri Bone, Somba ri Gowa dan lainnya tak luput jadi tema perbincangan, hingga pada benda pusaka arajang, maupun tentang gambaran kepemimpinan raja-raja terdahulu.
Selain itu, Datu Luwu juga memberikan dorongan semangat kepada Basli Ali dalam menjalankan kepemimpinannya sebagai Bupati Kepulauan Selayar seraya menitipkan pesan untuk menggali budaya dan adat istiadat yang menjadi pengikat kekerabatan antara Luwu dan Selayar dahulu.
Sebelum beranjak dan pamit Datu Luwu tak lupa mengundang Bupati Basli Ali untuk melakukan kunjungan balik ke Arajang Luwu. (IC)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.