GOWA, mitrasulawesi.id — Tokoh Literasi Nasional Bachtiar Adnan Kusuma (BAK) kembali melakukan wakaf buku Ketua Fraksi PPP DPR RI Dr.H.M.Amir Uskara di Perpustakaan Sejarah Batu Tallua, Jum’at 6 Agustus 2021.
Buku yang diwakafkan adalah H.M.Amir Uskara” Sajadah Pengabdian” dan Ayo Kembali ke Desa”. Buku-buku karya H.M.Amir Uskara telah diwakafkan di sejumlah perpustakaan lorong, desa, komunitas baca, perpustakaan sekolah di Sulsel.
Kedatangan BAK ke Perpustakaan Sejarah Batu Tallua sebagai bentuk perhatian terhadap kegiatan literasi ditengah masyarakat, apalagi perpustakaan Sejarah Batu Tallua’ berada di Kawasan eks Kerajaan Istana Gowa di Tamalate.
BAK pun menututkan bahwa kunjungan ini agar memberi motivasi kepada pengelola perpustakaan, untuk terus bersemangat dalam menjalankan kegiatan literasi.
“Perpustakaan adalah ujung tombak kecerdasan generasi bangsa, sehingga apa yang dilakukan Komunikasi Pemerhati Sejarah, yang membuat Perpustakaan Sejarah Berbasis Budaya dapat menjadi contoh dalam pengembangan literasi,” salutnya.
Diketahui BAK adalah salah satu motivator pendidikan dan juga Penulis buku Nasional dan putra terbaik Sulawesi Selatan, pun mengharap Pelestarian dunia baca dan tulis ini dapat menjadi acuan buat generasi untuk terus berkarya di masa Pandemi.
“Kami lihat semangat para pengelola perpustakaan maupun generasi muda yang ada di Katangka sangat tinggi apalagi adinda Arif Wangsa sebagai Pengelola Perpustakaan sangat kreatif dalam melestarikan dunia literasi dan disinkronkan pelestarian kebudayaan,” tuturnya.
Sementara itu Arif Wangsa yang juga pengelolaan perpustakaan, dan juga Pegiat Pemajuan Kebudayaan Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan teknologi mengharap, Pelestarian Literasi ini sebagai bentuk perhatian terhadap generasi muda khususnya di bidang sejarah dan budaya.
“Nama besar Gowa yang sudah melegenda, harus didukung dengan tulisan dan Pelestarian sehingga kami pun bersama Komunitas Pemerhati Sejarah Bukit Tamalate, mendirikan perpustakaan sebagai gersang ilmu buat generasi pelanjut,” tutur Daeng Nai sapaan akrab Arif Wangsa.
Di perpustakaan Sejarah Batu Tallua’, tidak hanya menyajikan buku bacaan, tetapi Perpustakaan ini juga sebagai bentuk Pelestarian budaya di generasi muda.
“Tulisan adalah sebuah wawasan intelektual, tetapi Budaya adalah warisan leluhur sehingga dipandang perlu untuk dikembangkan mupun dilestarikan sehingga perpustakaan ini memiliki peran ganda ditengah masyarakat,” salut Wakil Ketua KNPI, Biro Kebudayaan Pelestarian dan Lembaga Adat.
(rls/tim)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.