Makassar,Mitrasulawesi.id– Banyak PDAM di Sulsel harus mengeluarkan cost besar pada tagihan rekening listrik. Karenanya, Persatuan Perusahaan Air Minum (Perpamsi) Sulsel pun berupaya mencari alternatif cara melakukan efisiensi pembiayaan produksi. Kadang nilai tagihan listrik mencapai 30 jutaan rupiah hingga senilai 500-an juta rupiah.
Pengeluaran pembiayaan listrik inilah yang membuat sejumlah PDAM di Sulsel bahkan di Indonesia kerap meradang. Menyikapi keluhan-keluhan ini, Perpamsi Sulsel menyasar penggunaan sistem pompa air berkualitas yang mampu menekan pengeluaran agar para PDAM di Sulsel dan Sulbar bisa lebih maju lagi tanpa kendala berat.
Pompa bertenaga surya adalah salah satu solusi bagi PDAM di Sulsel untuk lebih mengembangkan produktifitas lebih baik. Salah satu produsen pompa terbaik Indonesia yang saat ini digadang untuk dikerjasamakan adalah Wilo Pumps Indonesia.
Dalam rapat kerja Perpamsi Sulsel yang dihadiri sekitar 27 PDAM/Perumda Air Minum se Sulsel dan Sulbar yang digelar dua hari di Hotel Almadera Makassar, pihak PT Wilo Pumps Indonesia hadir memberikan sosialisasi tentang kualitas pompa bertenaga surya yang menjadi brand bagi industri-industri besar di Indonesia dan kini mulai menyasar Sulsel dan sekitarnya.
Ketua Perpamsi Sulsel Hasanuddin Kamal kepada para media di tengah rapat kerja yang dirangkai halal bihalal para pengurus Perpamsi Sulsel serta PDAM/Perumda Air Minum se $ulsel dan Sulbar, Sabtu (14/5/2022) siang menjelaskan pihaknya sangat optimis mampu melakukan pengembangan Perumda Air Minum ke depan.
Dalam rapat kerja ini, seluruh pimpinan PDAM se Sulsel dan Sulbar melakukan testimoni tentang program dan kendalanya dalam pengelolaan air bersih di daerah masing-masing. Dalam keluhan paling banyak adalah biaya produksi yang cukup besar. Rerata pembiayaan listrik PDAM daerah membengkak mulai 30 jutaan hingga ratusan juta rupiah.
” Dari sinilah kita berpikir bagaimana Perpamsi memberikan solusi yang baik. Solusi itu adalah pompa bertenaga surya. Kualitas pompanya tinggi dan pembiayaan dapat diefisienkan. Jadi pertemuan ini sifatnya membuka cakrawala berpikir kita secara umum khususnya bagaimana kita mampu mengefisienkan pembiayaan produksi air yang akhirnya untuk perbaikan perusahaan daerah ke depan, ” jelas Hasanuddin Kamal yang juga Dirut PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.
Hasanuddin Kamal mengatakan adanya upaya menggunakan pompa bertenaga surya ini, jelas untuk melakukan efisiensi pembiayaan produksi bagi para PDAM/Perumda Air Minum.
” Makanya itu kami mencoba mengajak pihak Wilo ini untuk mensosialisasikan produk pompanya yang bertenaga surya. Dan kita akan mencoba menggunakan pompa ini di PDAM di Sulsel. Pompa itu bagi PDAM adalah kebutuhan vital. Jantungnya kami (PDAM) itu adalah pompa. Jika pompanya tidak bagus maka jelas akan berdampak pada pembiayaan produksi air. PDAM Gowa saja pembiayaan listriknya sampai 600 juta, PDAM Parepare 500 juta. Nah kesulitan dari biaya produksi inilah yang kita upayakan tekan sehingga omzet PDAM bisa lebih besar lagi. Saya yalin pompa tenaga surya berkualitas tinggi ini akan mampu mengoptimalkan kerja produksi air minum. Selama ini tantangan besar penggunaan pompa kami adalah sampah plastik, bekicot atau keong, batu, lumpur yang ikut tersedot masuk di pompa. Dan ternyata salah satu keunggulan pompa Wilo ini adalah mampu mengatasi sampah-sampah itu. Disamping tidak akan memakan listrik, ” terang Hasanuddin Kamal.(rls/tim)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.