Makassar, Mitrasulawesi.id — Redaksi Mitra Sulawesi sukses menggelar Dialog Publik, yang dilaksanakan di Resto Popeye Jl.Arif Rahman Hakim, yang menghadirkan Camat Tallo, Alamsyah Sahabuddin, Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar, Rahmat Taqwa Quraisy, Kapolsek Tallo Kompol Badollahi, Ketua DPK KNPI Kecamatan Tallo, Muh Risaldi, dan pengurus Bakornas LAPMI PB HMI Arif Wangsa, Minggu (26/6).
Kegiatan dengan mengangkat tema“Peran Media, Pemuda,Tripika, dan DPRD dalam Penanganan Anarkisme”, dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan.
Dalam materi yang dibawakan Camat Tallo, mengingatkan pentingnya kolaborasi orang tua maupun pemerintah dan kepolisian dalam memperhatikan pergaulan anak di lingkungan.
” Kami sampaikan keterlibatan semua unsur masyarakat dalam memberikan edukasi terkhusus para pemuda/pemudi Kecamatan Tallo, tentang pentingnya menjaga kebersamaan dan pergaulan anak kita, ke arah yang negatif,” tuturnya.
Kompol Badollahi yang juga mantan Kanit Reskrim Polsek Tallo mengetahui persis, kondisi dan wilayah yang rawan Anarkisme, sehingga peran orang tua juga sangat penting.
” Peran orang tua disini sangat penting untuk menjaga tindakan yang tidak di inginkan, jika sudah pukul 10 malam cari mi anak ta, agar tidak berkeliaran,” salut Kapolsek.
Sementara itu Rahmat Taqwa Quraisy mengingatkan kondisi penegak hukum, untuk lebih intens melakukan sosialisasi maupun melakukan patroli di daerah yang rawan perang kelompok.
Terkhusus di wilayah Perbatasan Barukang yang melibatkan Kecamatan Tallo maupun Kecamatan Ujung Tanah.
“Saya melihat kondisi ekonomi yang membuat perang kelompok sering terjadi, apalagi di pasca Pandemi yang memang tidak ada kesibukan buat para pemuda,” salutnya.
RTQ sapaan akrab Duta Narkoba ini pun mengharap Polisi juga intens memperhatikan alat judi baru yang meresahkan masyarakat, karena di kecamatan Ujung Tanah sudah dibersihkan, sehingga kecamatan Tallo juga harus di sterilkan.
Sementara itu Arif Wangsa mengingat peran media sangat penting, dalam perkembangan di suatu daerah, apalagi media punya peran andil sebagai pilar ke 4 Demokrasi.
Setelah Legislatif, Yudikatif, Eksekutif hadirlah media sebagai pilar ke 4 negri ini sekaligus sebagai Control Sosial di tengah masyarakat.
“Media itu penting tetapi harus teliti dalam melihat sebuah berita, maupun Vidio kita harus ketahui berita yang ingin dibagikan itu memenuhi unsur 5w+1h sebagai dasar informasi akurat,” cetus Aktivis Makassar ini.
Dg Nai sapaan akrab Arif Wangsa pun mengharap media juga bisa menjadi mata dan telinga buat Pemerintah, dan bisa jadi mulut buat masyarakat.
” Media itu sangat penting, tanpa media kita tidak bisa memberitahu, tanpa media kita tidak bisa membahu, dan tanpa media suatu negri tidak akan maju,” tutupnya. (rls/tim)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.