Kisah Seorang Driver Ojol yang Kehilangan Uang Untuk Biaya Pernikahannya

oleh -
oleh
Fadzilnoruddin Yahaya

Sidrap, MitraSulawesi.id—Pernah tidak Anda membayangkan uang tabungan untuk biaya pernikahan Anda di curi oleh maling?

Ya, hal di atas tengah di rasakan oleh seorang pria bernama Mohammad Fadzilnoruddin Yahaya. Kisahnya diceritakan melalui akun facebook yang ia miliki. Katanya, uang yang di curi oleh maling merupkan uang yang di persiapkan untuk biaya pernikahannya pada 04 September 2022 mendatang.

Ia menceritakan uang yang di simpan dan hilang karena di curi sekitar RM 5000 atau Rp 16,8 Juta yang merupakan tabungan biaya pernikahannya. Lantas, gi mana ceritanya bisa di curi?

Awalnya, Fadzil mengambil uang tersebut dari tabungannya dan menyimpannya di rumah sewaannya yang berada di Nibong Tebal, Pulau Pinang, Malaysia. Ia mengambil uangnya karena berencana membayar dekorasi dan baju pernikahan. Sayangnya, nasib baik tidak berpihak kepadanya, akhirnya, uang yang dia kumpulkan itu hilang karena di curi.

Pria asal Malaysia ini pun menceritakan lika-liku kehidupannya dalam peroses mengumpulkan uang untuk meraih masa bahagianya itu.

“Sebelum ini saya bekerja di restoran di Kuala Lumpur selama lima tahun. Saya bertunangan pada Desember tahun lalu. Sejak Januari 2022, saya mulai menjadi pengemudi ojek online yang mengantarkan makanan untuk mencari pendapatan tambahan,” kata Fadzil. Yang kami lansir dari detik.com pada Jum’at 22 Juni 2022.

Baca Juga:  Kesbangpol Waspadai Potensi Ganguan dan Proses Demokrasi Pilkada 2020

Gara-gara Tradisi Ilegal Fadzil terpaksa berhenti bekerja di Kuala Lumpur pada April 2022 dan pulang kembali ke Pulau Pinang. Setelah tinggal di Pinang, dia terpaksa bekerja di sebuah restoran karena proses untuk pemindahan lokasi akun ojek onlinenya membutuhkan waktu. Ia tidak bisa mengambil orderan makanan online dan berharap dari gaji tetapnya saja.

“Saya ambil uang itu karena ingin saya gunakan untuk persiapan pernikahan nanti. Saya ingin membayar dekorasi dan baju pernikahan. Tiba-tiba saya positif COVID-19 sebelum Hari Raya Idul Adha. Saya karantina di rumah sewa. Sesudah dinyatakan negatif, saya kembali ke rumah keluarga saya di Sik, Kedah,” ungkap Fadzil.

Pria yang berusia 27 tahun itu baru ingat ternyata ia tidak membawa uang yang ia simpan di dalam rumah sewanya. Ketika ia kembali ke rumah sewanya, uang itu sudah hilang.

Baca Juga:  Setelah Dapat Motor dari Gubernur, Kini Rizal Diberi Uang Tunai 10 Juta

“Rumah sewa itu ada banyak bilik. Mungkin pencuri masuk melalui jendela, saya sudah kunci sebelum balik,” ujarnya.

Dibilang sedih, iya. Bagaimanapun jerih payah Fadzil selama mengumpulkan uang itu hilang seketika hanya karena kecurian oleh maling. Meski demikian Fadzil tetap berusaha ikhlas dan meyakini Allah SWT akan memberikan banyak rezeki lainnya.

“Kalau pencuri terdesak untuk kehidupan dia, saya halalkan saja. Kita tidak tahu, mungkin dia sedang terdesak. Saya anggap ini ujian Allah untuk saya lebih kuat sebelum menikah,” tuturnya.
“Apa yang Allah ambil hari ini, Insya Allah akan dibalas lebih banyak usai menikah nanti. Sekarang saya ingin bekerja untuk mencari uang untuk rumah sewa usai menikah. Habis itu saya mencari uang buat beli cincin nikah. Untung uang seserahan sudah saya berikan kepada tunangan saya pada awal-awal,” ucapnya lega.

Setelah kejadian itu, Fadzil memutuskan untuk berhenti bekerja di Pulau Pinang dan kembali ke Kuala Lumpur untuk menjadi pengemudi ojek online, khusus antar makanan. Kata Fadzil, dia ingin fokus mencari rezeki demi mengumpulkan uang yang hilang.

Baca Juga:  Gowa WTP 9 Kali, BPK: Jangan Berbangga, Harap DPRD Lakukan Pengawasan

Karena Fadzil menuliskan kisahnya melalui Facebook, kemudian ada orang yang berbaik hati memberikan tempat tinggal untuknya selama di Kuala Lumpur. Ia juga mendapatkan banyak doa dan dukungan dari warganet.

“Dalam 15 tahun terakhir, saya pernah koleksi uang lama Malaysia, Arab dan Amerika yang dijual seseorang karena terdesak. Mungkin hari ini saya jual kembali karena dalam situasi sekarang,” kata anak sulung dari empat bersaudara itu.

Sikap Fadzil yang terus berjuang dan tetap tegar melalui kejadian itu patut di contoh. Pengalamn buruk itu tidak menjadi penghalang untuk tetap melanjutkan apa yang hendak ingin dia capai.(HK/Tim)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Tinggalkan Balasan