Makassar,mitrasulawesi.id — Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat STIK YAPMA sukses menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema “Menangkal Islamofobia dan Stigmatisasi Radikal di Indonesia”. Dialog dilaksanakan di Kafe/Resto Jalan Alaudin ujung Peterani Kota Makassar (Sabtu, 13 Agustus 2022).
Dalam dialog tersebut terdapat tiga narasumber yaitu Dr. Arqam Azikin selaku (Pengamat Politik dan Kebangsaan), Dr. Buhari Spd, M.Pd selaku Tokoh (Akademisi), Muh. Arsyi Jailolo selaku (Ketua Umum HMI Cabang Makassar). Dialog ini dipimpin oleh moderator yaitu ketua Kohati Komisariat STIK YAPMA (Rizmawaty).
Muh. Arsyi Jailolo sebagai narasumber memaparkan pandangan-nya tentang Islamofobia.
“Islamofobia merupakan bentuk lain dari ekstrimisme dan kita harus menangkal dan melawan secara bersama-sama dengan cara-cara manusiawi dan beradab,” Ucap Arsyi sapaan akrabnya.
Dr. Buhari Spd, M.Pd sebagai narasumber dalam pemaparannya mengatakan istilah Islamofobia mengacu pada asumsi, teori, praktik, dan kebijakan.
“istilah Islamofobia mengacu pada asumsi, teori, praktik, dan kebijakan yang merendahkan Islam dan Muslim sebagaimana dipahami oleh para Islamis di Indonesia. Islamofobia telah dipicu khususnya oleh para ahli teori, seperti Fukuyama dan Huntington, yang meramalkan Islam akan menjadi musuh bebuyutan Barat”.
Isu radikalisme agama merupakan “taman bermain” bagi intelijen, dan ini membahayakan masa depan agama. Karena itu, stigmatisasi radikal terhadap agama tertentu, khususnya Islam, dan ulamanya merupakan ancaman serius yang dapat merusak sistem demokrasi sosial politik dan kehidupan umat beragama di Indonesia. Ucap Dr. Buhari
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.