Gibran Permalukan Muhaimin Iskandar di Panggung Debat Cawapres

oleh -0 views

Sebuah strategi politik mengapa mas Gibran bisa “panen raya bullyan”, bukanlah tanpa alasan.

Pasalnya, sosok Mas Gibran dapat menggambarkan orang yang tidak pantas menjadi pemimpin bangsa. Keliatan seperti planga-plongo, sederhana, mencla-mencle, lugu, tak sopan, anak muda takut debat, anak muda minim pengalaman, minim gagasan, dst.

Sepintas kita melihat dari gestur, wajah dan sikap cuek serta irit berbicara yang Gibran tampilkan memantik reaksi publik untuk berkata bahwa Gibran tidak pantas jadi Wapres.

Saat Gibran mulai bersinetron dengan plesetan asam sulfat, bagi-bagi susu, setting ijazah palsu, bagi-bagi gantungan kunci, menolak undangan debat dikampus dan diluar kampus, Bulyyan pun terus mengalir baik air deras yang tumpah karena robohnya sebuah bendungan air.

Bahkan setting beberapa acara TV, serta acara debat diluar agenda KPU juga ramai diperankan oleh orang-orang yang terjebak dengan permainan playing victim Mas Gibran.

Baca Juga:  Pasien Kritis Korban Gempa dari Pasilambena Tiba di RSUD KH Hayyung

Dalam permainan “playing victim”, Mas Gibran terus menghindar dari incaran media dengan berbagai alasan sampai pada akhirnya Mas Gibran ‘panen raya bullyan”, dan pada saat yang sama debat Cawapres sudah dekat. Barulah Gibran berkata “saya siap debat pada tempat yang resmi”, seperti debat yang diselenggarakan KPU.

Malam “naas” buat Cak imin pun tiba. KPU RI mengundang ketiga Cawapres Debat dipanggung resmi yang ditonton seluruh rakyat Indonesia.

Cerita nitizen pun bertebaran seperti “Iimiin…Koq Mic jatuh?, Kamu grogi ya, cetus nitizen. Koq Mas gak konsisten?. Dulu mendukung IKN, sekarang gak mendukung. Mas kan ikut peresmian IKN, ikut potong nasi tumpeng?, jawab Gibran.

“Prof. Mahfud…Ntar pulang dirumah Liat digoogle ya. Ada tuh di google … Maaf… Maaf…trimkasih…” sambung Gibran.

Baca Juga:  Wali Kota Makassar Ajak Masyarakat Lebaran Di Ruang Terbuka, Ingat Protokol Kesehatan

itulah jawaban Gibran dalam menjawab pertanyaan lawan debatnya. Sebuah jawaban yang tepat dan melumpuhkan lawan debatnya.

Sungguh!, Gibran tampil hebat dan luarbiasa. Diluar ekspektasi publik. Dimana semua lawan meragukan diawal cerita. Ternyata malam debat itu, Gibran mampu menyejukkan hati rakyat Indonesia.

Gibran mampu menyampaikan visi misi dengan speach berbicara yang riil, padat, tak bertele-tele, tenang, dan sangat baik dalam menjawab serangan jep-jep lawannya.

Apapun, rakyat indonesia sudah menyaksikan hasil debat. Para pendukung tersentuh dengan vokal dan kecepatan berbicara gibran yang diluar dugaan, dimana gibran ternyata memiliki kemampuan berbicara yang rasional, terstruktur, dan sistematik.

Hal yang dinantikan, diragukan, dan melemahkan semangat karena ketidak-tahuan membaca, mencermati, dan menganalisa sinetron playing victim jelang debat Pilpres 2024 semua sudah terjawab dengan baik dan benar.

Baca Juga:  Syukuri Usia Kodam XIV Hasanuddin ke 65 Tahun, Kodim 1420 Sidrap Gelar Syukuran

Malam debat pertama Mas Gibran, itulah perhatian dan mata semua mewanti-wanti dan kecamasan terjawab sudah bahwa Gibran adalah pemimpin muda harapan bangsa Indonesia.

Panen pujian pun tak terbendung. Mas Gibran dinantikan jadi Wapres 2024. Dan bagi banyak pihak mengatakan jika debat berikutnya sudah tak berguna lagi.

Terimakasih Gibran Rakabuming Raka, “Kepadamu Indonesia Aku Titipkan”.

OMBINTANG; Pelopor Berdirinya Forum Diskusi Aliansi Mahasiswa Mencermati Issu-Issu Strategis Tanpa Bentuk Anak Kampung Masuk Kota


Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses