Selayar, mitrasulawesi.id – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar menggelar Diskusi dan Penyebaran Informasi terkait Pemungutan Suara Ulang di Warkop Tanadoang, Senin (19/2/24) Malam.
Diskusi tersebut dihadiri oleh Prof. Dr M. Jufri, Abdul Kadir anggota Bawaslu 2018 – 2023 dan Andi Nastuti anggota KPU periode 2018 – 2023, sebagai narasumber dan Divisi Parmas KPU Selayar Muhammad Arsyat sebagai moderator.
Forum diskusi diselingi dengan sesi tanya jawab dihadir Camat Benteng Andi Mastatar, Camat Bontoharu Andi Batara Gau, Ketua KNPI Dian Ady Luhur, Bawaslu, Panwascam serta para anggota PPS, PPK Pemilu 2024 dan peserta undangan lainnya.
Ketua KPU Andi Dewantara mengungkapkan bahwa terjadinya Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Tiga TPS adalah bentuk kelalaian para petugas KPPS di TPS.
“Sudah dilakukan Bimtek mulai diberikan buku panduan dan terusnya. Malah yang terjadi ada lost kontrol persyaratan memilih di TPS,” ujar Andi Dewantara.
Andi Dewantara mengatakan biaya dan logistik PSU akan ditanggulangi semua oleh KPU.
“KPU siapkan anggaran PSU namun tidak sama anggaran sebelumnya. Mulai dari logistik dan TPS. Hanya tidak dibiayai honor KPPS karena akan menjadi ganda,” ungkap Ketua KPU Andi Dewantara.
Ia menjelaskan bahwa pemilih yang hadir pada pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024 yang lalu di TPS 021 sebanyak 222 pemilih, TPS 017 sebanyak 221 pemilih dan TPS 002 Kelurahan Putabangung sebanyak 201 pemilih.
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.